Home » Arsip untuk November 2018
titin sumarni November 26, 2018 Admin Bandung Indonesia
Kesayanganku 9 : Mulai Tanya-tanya
Oleh Titin Sumarni
Sebelum memulai
aktifitas saya ingin menggoreskan sedikit catatan untuk kesayanganku si Comel
Ebed, saya teringat waktu saya kurang sehat dan dua hari istirahat di rumah,
sambil istirahat saya melihat dan memperhatikan aktifitas si comel kami yang
semakin hari semakin aktif saja, si comel tidak mau diam bermain kesana kemari
di rumah dan semua mainannya di keluarkan, kalau di kemas mainanannya kedalam
bok tempat mainannya maka si comel akan langsung mengambil mainan yang sudah
dikemas di dalam box dan mencurahkan (mengeluarkan semua mainan yang sudah di
kemas di dalam box tempat mainan si comel, sehingga semua mainan berserakan di
lantai, lalu si comel akan main di tengah-tengah serakan mainannya, kami
menyaksikan si comel bermain dengan asiknya bersama mainannya sambil
sekali-kali dia bertanya nama-nama mainannya, padahal dia sudah tau nama-nama
mainannya, misalnya dia kan mengambil binatang harimau maka dia akan memanggil
saya atau orang yang ada di dekatnya untuk bertanya “ma…ini ape…?” kata si
comel bertanya begitu dengan mainan yang lain si comel ebed akan mengambil
mainan yang lain dan menunjukkan sambil bertanya “ ini ape…?” walaupun semua
mainannya si comel sudah tau semua namanya.
Pada waktu kami mau
makan siang bersama kebetulan hari itu hari libur, jadi kami makan siang
bersama, si comel duduk di kursi meja makan bersama-sama kami, biasanya saya
memberikan si comel ebed makan sendiri dengan memberikan nasi didalam piring plastic
yang sudah di kususkan untuk sicomel dan gelas kusus untuk si comel. Pada saat
kami lagi asik makan, lalu si comel berdiri di atas kursi dan mau menggapai
gelas milik si Biyu (kakak Nora), tetapi si comel bertanya terlebih dahulu “ambil
ini boleh…?” kata si Comel Ebed, lalu kami serentak dengan sepontan bilang “
tidak boleh…” dan si comel berkata lagi sambil menunjuk ceret air minum “ini
Boleh….?” Dan kami juga serentak menjawab lagi “ tidak Boleh…” dan tidak puas
sampai di situ saja si comel terus menunjuk apa saja yang ada di meja makan
untuk bertanya “ ini boleh…?” dengan suara yang khas dan lucu bertanya lembut “
ini boleh…?” membuat kami sangat gemes melihat tingkah si comel Ebed yang
semakin hari semakin ada saja peningkatanya, sambil bilang tiding boleh saya
menjelaskan ke pada si comel ebed, “ini tidak boleh sayang kalau gelas nanti
pecah adek comel belum bisa memegangnya dengan biak nanti jatu pecah nanti…”
begitu saya menjelaskan kepada si comel, dan begitu juga dengan yang lainnya
kenapa tidak boleh, kalau tidak di jelaskan dengan baik maka si comel akan
terus ingin mengambil barang yang di tunjuknya.
Pada pagi hari sekitar
jam 6.20 si comel masih malas-malasan di tempat tidur, karena saya juga
pekerjaan rumuah sudah beres dan tinggal menunggu mau siap-siap berangkat kerja
saya juga ikut malas-malasan sambil bermain bersama si comel kami di tempat
tidur, lalu Biyu (kakak nora) masuk untuk berpamitan mau berangkat ke sekolah,
lalu si Comel ebed dengan sepontan bertanya “ mau kemana tu…?” kata si comel
yang membuat kami heran kok si comel ebed sudah bisa bertanya seperti itu pada
si Biyunya, lalu si biyu juga langsung mendekati si comel ebed sabil mencium
pipi si comel dan menjawab pertanyaan si comel ebed “ Biyu mau sekolah…” kata
biyu. Lalu si comel dengan sepontan juga berkata menirukan gaya si Biyunya “
Biyu mau secolah…” dengan nada yang agak pelat dan membuat kata-katanya lucu membuat
kami semua gemas melihat si comel kami ini yang sudah pintar sekali ngomong.
Setelah selesai
malas-malasan di tempat tidur saya memandikan si comel ebed, karena saya sudah
mau siap-siap pergi kerja tetapi saya tetap menunaikan tugas saya sebagai ibu
terlebih dahulu yaitu memandikan dan menyiapkan sarapan untuk si comel kami
ebed. Setelah selesai mandi saya seperti biasa memberi minyak telon, dan baby
Oil pada si comel, nah pada saat itulah si comel bertanya semua apa yang di
pegangnya, misalnya Minyak telon si comel bertanya “ ini minyak ape…?” lalu
saya menjawab “minyak telon”, lalu si comel mengambil lagi minya Baby Oil dan
bertanya “ ini minyak ape…?” lalu saya juga menjawab lagi “ ini minyak Baby Oil
sayang” lalu dia mengambil bedaknya dan bertanya lagi “ini ape…?” lalu saya
menjawab lagi “ini Bedak adek Comel” lalu si comel tertawa sambil mengelingkan
matanya kepada saya, dan mengambil lagi barang yang lainnya dan bertanya lagi,
sehingga terus saja gak capek-capeknya dia bertanya sehingga saya terus harus
menjawab pertanyaannya sampai baju yang di pakaipun di tanya dengan pertanyaan
ini ape…padahal yang ditanyanya semua dia sudah tau, itulah si comelku yang
suka sekali membuat kami kerepotan dengan pertanyan-pertanyaanya.
Dalam beberapa hari ini
si comel suka sekali ngomongnya di pelat-pelatkan, sebenarnya saya tidak begitu
memperhatikan karena saya menganggap si comel memang masih pelat kalau ngomong,
tetapi papanya si comel yang selalu memperhatikan perkembangan si comel dalam
berbicara, “biasayan si comel ebed kalau ngomong sudah jelas” kata papa, “kok
sekarang sudah banyak di pelat-pelatkan gaya ngomongnya” lalu saya juga
perhatikan dengan seksama ternaya memenag ia si comel ngomongnya mulai di
pelat-pelatkannya, “ muking dia mau manja pa dan dia ingin tau apakah kita
memahami kata-katanya apa tidak”, kataku sama papanya si comel, dan si comel
sekarang sudah mulai panjang kalau berpicara sehingga si comel ebed mau
cepat-cepat ngomongnya sehingga dia berbicara kurang jelas, “ya” kata papa “ngomongnya
sudah mulai panjang dan si comel mau cepat-cepat kalau ngomongnya sehingga
susah di pahami sekarang ini” kata papanya, karena saya sudah terbiasa dengan bicaranya
si comel ebed jadi saya paham saja apa yang di ucapkan si comel ebed.
Dan biyu juga sering
cerita bahwa sekarang ini si comel mulai bertanya-tanya banyak kepada biyu, apa
yang dipegangnya si comel akan menanyakannya walaupun sebenarnya si comel sudah
tau jawabannya, pada saat si buyu lagi latihan melukis, si comel mengambil
catnya Biyu dan si comel bertanya “ ini ape Biyu…?” dan begitu juga dengan
peralatan yang lainnya yang diambil pasti ditanyakan terlebih dahulu “ ini ape
biyu..?”, sehingga Biyu mulai kerepotan menjawab pertanyaan si comel ebed.
Begitu juga dengan
cerita Bibik sama Embah juga sudah mulai di tanya-tanya sama si comel ebed,
yang membuat embah dan bibik harus menjawab terus pentanyaan si comel, kalau
tidak di jawab maka si comel akan terus bertanya… lalu saya bilang ini belum
seberapa sebentar lagi semua akan di Tanya sama si comel dan kita harus
siap-siap dengan jawaban yang masuk akal kalau tidak akan terus di tanyakan
sama si Comel yang rasa ingin tahunya cukup tinggi tentang segala hal. Semoga si
comel kami ebed sehat selalu dan menjadi anak yang selalu cerdas, selalu
menjadi kebanggan sampai kapan pun Aamiin.
Semoga goresan singkat
ini bisa menjadi catatan si comel pada semua yang menyayanginya pada suatu hari
nanti.
Bengkalis,
23/11/18
Titin
Sumarni Ijal
titin sumarni November 23, 2018 Admin Bandung Indonesia
Kesayanganku 9 : Mulai Tanya-tanya
Kesayanganku 9 : Mulai Tanya-tanya
Oleh Titin Sumarni
Sebelum memulai
aktifitas saya ingin menggoreskan sedikit catatan untuk kesayanganku si Comel
Ebed, saya teringat waktu saya kurang sehat dan dua hari istirahat di rumah,
sambil istirahat saya melihat dan memperhatikan aktifitas si comel kami yang
semakin hari semakin aktif saja, si comel tidak mau diam bermain kesana kemari
di rumah dan semua mainannya di keluarkan, kalau di kemas mainanannya kedalam
bok tempat mainannya maka si comel akan langsung mengambil mainan yang sudah
dikemas di dalam box dan mencurahkan (mengeluarkan semua mainan yang sudah di
kemas di dalam box tempat mainan si comel, sehingga semua mainan berserakan di
lantai, lalu si comel akan main di tengah-tengah serakan mainannya, kami
menyaksikan si comel bermain dengan asiknya bersama mainannya sambil
sekali-kali dia bertanya nama-nama mainannya, padahal dia sudah tau nama-nama
mainannya, misalnya dia kan mengambil binatang harimau maka dia akan memanggil
saya atau orang yang ada di dekatnya untuk bertanya “ma…ini ape…?” kata si
comel bertanya begitu dengan mainan yang lain si comel ebed akan mengambil
mainan yang lain dan menunjukkan sambil bertanya “ ini ape…?” walaupun semua
mainannya si comel sudah tau semua namanya.
Pada waktu kami mau
makan siang bersama kebetulan hari itu hari libur, jadi kami makan siang
bersama, si comel duduk di kursi meja makan bersama-sama kami, biasanya saya
memberikan si comel ebed makan sendiri dengan memberikan nasi didalam piring plastic
yang sudah di kususkan untuk sicomel dan gelas kusus untuk si comel. Pada saat
kami lagi asik makan, lalu si comel berdiri di atas kursi dan mau menggapai
gelas milik si Biyu (kakak Nora), tetapi si comel bertanya terlebih dahulu “ambil
ini boleh…?” kata si Comel Ebed, lalu kami serentak dengan sepontan bilang “
tidak boleh…” dan si comel berkata lagi sambil menunjuk ceret air minum “ini
Boleh….?” Dan kami juga serentak menjawab lagi “ tidak Boleh…” dan tidak puas
sampai di situ saja si comel terus menunjuk apa saja yang ada di meja makan
untuk bertanya “ ini boleh…?” dengan suara yang khas dan lucu bertanya lembut “
ini boleh…?” membuat kami sangat gemes melihat tingkah si comel Ebed yang
semakin hari semakin ada saja peningkatanya, sambil bilang tiding boleh saya
menjelaskan ke pada si comel ebed, “ini tidak boleh sayang kalau gelas nanti
pecah adek comel belum bisa memegangnya dengan biak nanti jatu pecah nanti…”
begitu saya menjelaskan kepada si comel, dan begitu juga dengan yang lainnya
kenapa tidak boleh, kalau tidak di jelaskan dengan baik maka si comel akan
terus ingin mengambil barang yang di tunjuknya.
Pada pagi hari sekitar
jam 6.20 si comel masih malas-malasan di tempat tidur, karena saya juga
pekerjaan rumuah sudah beres dan tinggal menunggu mau siap-siap berangkat kerja
saya juga ikut malas-malasan sambil bermain bersama si comel kami di tempat
tidur, lalu Biyu (kakak nora) masuk untuk berpamitan mau berangkat ke sekolah,
lalu si Comel ebed dengan sepontan bertanya “ mau kemana tu…?” kata si comel
yang membuat kami heran kok si comel ebed sudah bisa bertanya seperti itu pada
si Biyunya, lalu si biyu juga langsung mendekati si comel ebed sabil mencium
pipi si comel dan menjawab pertanyaan si comel ebed “ Biyu mau sekolah…” kata
biyu. Lalu si comel dengan sepontan juga berkata menirukan gaya si Biyunya “
Biyu mau secolah…” dengan nada yang agak pelat dan membuat kata-katanya lucu membuat
kami semua gemas melihat si comel kami ini yang sudah pintar sekali ngomong.
Setelah selesai
malas-malasan di tempat tidur saya memandikan si comel ebed, karena saya sudah
mau siap-siap pergi kerja tetapi saya tetap menunaikan tugas saya sebagai ibu
terlebih dahulu yaitu memandikan dan menyiapkan sarapan untuk si comel kami
ebed. Setelah selesai mandi saya seperti biasa memberi minyak telon, dan baby
Oil pada si comel, nah pada saat itulah si comel bertanya semua apa yang di
pegangnya, misalnya Minyak telon si comel bertanya “ ini minyak ape…?” lalu
saya menjawab “minyak telon”, lalu si comel mengambil lagi minya Baby Oil dan
bertanya “ ini minyak ape…?” lalu saya juga menjawab lagi “ ini minyak Baby Oil
sayang” lalu dia mengambil bedaknya dan bertanya lagi “ini ape…?” lalu saya
menjawab lagi “ini Bedak adek Comel” lalu si comel tertawa sambil mengelingkan
matanya kepada saya, dan mengambil lagi barang yang lainnya dan bertanya lagi,
sehingga terus saja gak capek-capeknya dia bertanya sehingga saya terus harus
menjawab pertanyaannya sampai baju yang di pakaipun di tanya dengan pertanyaan
ini ape…padahal yang ditanyanya semua dia sudah tau, itulah si comelku yang
suka sekali membuat kami kerepotan dengan pertanyan-pertanyaanya.
Dalam beberapa hari ini
si comel suka sekali ngomongnya di pelat-pelatkan, sebenarnya saya tidak begitu
memperhatikan karena saya menganggap si comel memang masih pelat kalau ngomong,
tetapi papanya si comel yang selalu memperhatikan perkembangan si comel dalam
berbicara, “biasayan si comel ebed kalau ngomong sudah jelas” kata papa, “kok
sekarang sudah banyak di pelat-pelatkan gaya ngomongnya” lalu saya juga
perhatikan dengan seksama ternaya memenag ia si comel ngomongnya mulai di
pelat-pelatkannya, “ muking dia mau manja pa dan dia ingin tau apakah kita
memahami kata-katanya apa tidak”, kataku sama papanya si comel, dan si comel
sekarang sudah mulai panjang kalau berpicara sehingga si comel ebed mau
cepat-cepat ngomongnya sehingga dia berbicara kurang jelas, “ya” kata papa “ngomongnya
sudah mulai panjang dan si comel mau cepat-cepat kalau ngomongnya sehingga
susah di pahami sekarang ini” kata papanya, karena saya sudah terbiasa dengan bicaranya
si comel ebed jadi saya paham saja apa yang di ucapkan si comel ebed.
Dan biyu juga sering
cerita bahwa sekarang ini si comel mulai bertanya-tanya banyak kepada biyu, apa
yang dipegangnya si comel akan menanyakannya walaupun sebenarnya si comel sudah
tau jawabannya, pada saat si buyu lagi latihan melukis, si comel mengambil
catnya Biyu dan si comel bertanya “ ini ape Biyu…?” dan begitu juga dengan
peralatan yang lainnya yang diambil pasti ditanyakan terlebih dahulu “ ini ape
biyu..?”, sehingga Biyu mulai kerepotan menjawab pertanyaan si comel ebed.
Begitu juga dengan
cerita Bibik sama Embah juga sudah mulai di tanya-tanya sama si comel ebed,
yang membuat embah dan bibik harus menjawab terus pentanyaan si comel, kalau
tidak di jawab maka si comel akan terus bertanya… lalu saya bilang ini belum
seberapa sebentar lagi semua akan di Tanya sama si comel dan kita harus
siap-siap dengan jawaban yang masuk akal kalau tidak akan terus di tanyakan
sama si Comel yang rasa ingin tahunya cukup tinggi tentang segala hal. Semoga si
comel kami ebed sehat selalu dan menjadi anak yang selalu cerdas, selalu
menjadi kebanggan sampai kapan pun Aamiin.
Semoga goresan singkat
ini bisa menjadi catatan si comel pada semua yang menyayanginya pada suatu hari
nanti.
Bengkalis,
23/11/18
Titin
Sumarni Ijal
Kesayanganku 8: Pesata Pantai
Oleh Titin SUmarni
Sudah lama rasanya saya tidak
menggoreskan beberapa kata di blog saya, karena beberapa kesibukan dan kondisi
badan yang kurang sehat sehingga saya belum sempat untuk menulis, sebenarnya
lama sekali rasanya saya ingin menorehkan beberapa kalimat di blog saya yang
sudah hampir satu minggu lebih tidak di sentuh, dan hari ini saya ingin
bercerita kembali tentang kesayangaku si comel Ebed dan Biyu.
Pada hari minggu kami pergi kepesta
pantai yaitu letaknya di pantai Selat Baru salah satu pantai kebanggan kami di
kabupaten bengkais tempat berekreasi masyarakta di kabupaten bengkalis yang
cukup indah. Dan disini diadakan setiap tahunnya yaitu pesta pantai dengan
berbagai macam permainan, seperti permainan gasing, layang-layang Wau, melukis,
mewarnai, dan permainan jung, dan banyak lagi macam permaianan yang di adakan Dinas
Pariwisata Kabupaten Bengkalis untuk memeriahkan di pantai selat baru.
Dalam permaian pesta pantai ini
tidak ketinggalan si Biyu (kakak Nora) untuk mengikuti acara di dalamnya yaitu
Biyu ikut Melukis mewakili sekolahnya (MAN 1 Bengkalis) yang diadakan pada hari
sabtu tanggal 17 November 2018, dan pengumuman pemenag seluruh permainan yaitu
pada hari minggu tanggal 18 November 2018.
Pada hari minggu waktu pengumuman
dan penutupan pesta pantai, disinilah kesempatan saya untuk mengajak si Comel
Ebed pergi kepantai karena si Comelku Ebed belum pernah kami ajak pergi
kepantai karena saya takut membawanya karena si comel Ebed suka sekali bermain
Air dan tidak bisa melihat air si Comel Ebed langsung ingin menyebur dan
berendam di dalam air sehingga saya memutuskan belum bisa untuk mengajaknya kepantai
kalau hanya saya sendiri atau hanya bersama Biyu kakak Nora saja yang membawa
si Comel ebed kepantai, kami berdua belum bisa untuk memantau si comel takut
terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada si Comel kami ebed, sedangkan papa
si Comel Ebed dalam beberapa bulan ini belum bisa untuk membawa kami
jalan-jalan karena beberapa kesibukan dan aktifitas Papa yang cukup padat sehingga
belum bisa kami pergi bersama-sama papa untuk jalan-jalan.
Dan pada hari minggu kemaren tanggal
18 November 2018 kami berkesempatan untuk membawa si comel jalan-jalan ke
pantai sambil mengatar biyu (kakak Nora) untuk melihat pengumuman pemenang dari
berbagai kegitan pesta pantai, dan saya membawa juga Embah (Nenek) dan Bibik si
comel untuk ikut bersama kepantai selat baru. Sebelum pengumuman di umumkan
kami membawa si Comel melihat-lihat pemandangan patai dan bermain-main di
pantai. Si comel ebed melihat air pantai tidak mau diam si comel ebed langsung
mau menyebur di dalam air laut yang waktu itu pasang sehingga air penuh di
pantai, kami juga belum bisa membawa si comel untuk bermain pasir pantai, karena
si comel selalu ingin menyebur di dalam air laut akhirnya kami memutuskan untuk
tidak lama-lama di dekat pantai, kami duduk-duduk di tenda yang sudah di
siapkan panitia pesta pantai untuk orang tua dan peserta lomba menunggu pengumuman
di umumkan. Sambil bermain-main di lapangan si comel meminta di belikan balon
dan dia akhirnya asik bermain dengan balon-balon yang di belinya sehingga si
Comel lupa untuk menyebur di dalam air laut tadi. Kami semua sangat senang
melihat si comel aktif bermain dan berlari kesana kemari membawa balonnya
sambil sekali-kali kami juga ikut berlari mengejar si comel jika dia berlari
agak jauh dari pandangan mata kami.
Setelah jam 4.30 pengumaman pesta pantai
di mulai, dan sampi pada saat penguman melukis tingkat SLTA dan Alhamdulillah
si Biyu (kaka Nora) mendapat juara satu dalam kategori melukis Puti tingkat
SLTA, kami semua bersukur melihat bakat si biyu yang dalam melikus cukup baik
walaupun dalam perlombaan ini masi tingkat kabupaten tetapi kami tetap
bersyukur, karena dari hobi melukis biyu ini sehingga Biyu bisa ikut dalam
berbagai macam perlombaan, mulai dari melukis sampai ke kaligrafi Biyu sangat
berbakat semoga hobi Biyu ini bisa terus di asa sehingga bisa mendapat juara
nasional dan bahkan internasional dalam bidang seni lukis dan kaligrafi,
walaupun ini bukan hanya untuk sepenuhnya yang ditekuni karena saya berharap si
biyu bisa masuk kedokteran jika dia kuliah nanti, semoga harapan ini bisa
tercapai karena saya selalu memberikan motivasi dan arahan kepada si Biyu untuk
terus mengejar cita-citanya jangan memikirkan berapa biaya yang akan di
persiapkan tetapi tetap fokuslah dalam mengejar impian dan cita-cita, karena
jika impian itu ada makan ada saja jalan untuk mewujudkannya Insyaallah Allah
akan memberikan jalan bagi orang-orang yang mengejar kabaikan dan masa depan
yang lebih baik. Semoga anak-anak ku menjadi anak yang baik, soleh dan soleha
berbakti kepada orang tua nusa dan bangsa. Aamiin Yrb.
Bengkalis, 21/11/18
Titin Sumarni Ijal
titin sumarni November 21, 2018 Admin Bandung Indonesia
Kesayanganku8: Pesta Pantai
Kesayanganku 8: Pesata Pantai
Oleh Titin SUmarni
Sudah lama rasanya saya tidak
menggoreskan beberapa kata di blog saya, karena beberapa kesibukan dan kondisi
badan yang kurang sehat sehingga saya belum sempat untuk menulis, sebenarnya
lama sekali rasanya saya ingin menorehkan beberapa kalimat di blog saya yang
sudah hampir satu minggu lebih tidak di sentuh, dan hari ini saya ingin
bercerita kembali tentang kesayangaku si comel Ebed dan Biyu.
Pada hari minggu kami pergi kepesta
pantai yaitu letaknya di pantai Selat Baru salah satu pantai kebanggan kami di
kabupaten bengkais tempat berekreasi masyarakta di kabupaten bengkalis yang
cukup indah. Dan disini diadakan setiap tahunnya yaitu pesta pantai dengan
berbagai macam permainan, seperti permainan gasing, layang-layang Wau, melukis,
mewarnai, dan permainan jung, dan banyak lagi macam permaianan yang di adakan Dinas
Pariwisata Kabupaten Bengkalis untuk memeriahkan di pantai selat baru.
Dalam permaian pesta pantai ini
tidak ketinggalan si Biyu (kakak Nora) untuk mengikuti acara di dalamnya yaitu
Biyu ikut Melukis mewakili sekolahnya (MAN 1 Bengkalis) yang diadakan pada hari
sabtu tanggal 17 November 2018, dan pengumuman pemenag seluruh permainan yaitu
pada hari minggu tanggal 18 November 2018.
Pada hari minggu waktu pengumuman
dan penutupan pesta pantai, disinilah kesempatan saya untuk mengajak si Comel
Ebed pergi kepantai karena si Comelku Ebed belum pernah kami ajak pergi
kepantai karena saya takut membawanya karena si comel Ebed suka sekali bermain
Air dan tidak bisa melihat air si Comel Ebed langsung ingin menyebur dan
berendam di dalam air sehingga saya memutuskan belum bisa untuk mengajaknya kepantai
kalau hanya saya sendiri atau hanya bersama Biyu kakak Nora saja yang membawa
si Comel ebed kepantai, kami berdua belum bisa untuk memantau si comel takut
terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada si Comel kami ebed, sedangkan papa
si Comel Ebed dalam beberapa bulan ini belum bisa untuk membawa kami
jalan-jalan karena beberapa kesibukan dan aktifitas Papa yang cukup padat sehingga
belum bisa kami pergi bersama-sama papa untuk jalan-jalan.
Dan pada hari minggu kemaren tanggal
18 November 2018 kami berkesempatan untuk membawa si comel jalan-jalan ke
pantai sambil mengatar biyu (kakak Nora) untuk melihat pengumuman pemenang dari
berbagai kegitan pesta pantai, dan saya membawa juga Embah (Nenek) dan Bibik si
comel untuk ikut bersama kepantai selat baru. Sebelum pengumuman di umumkan
kami membawa si Comel melihat-lihat pemandangan patai dan bermain-main di
pantai. Si comel ebed melihat air pantai tidak mau diam si comel ebed langsung
mau menyebur di dalam air laut yang waktu itu pasang sehingga air penuh di
pantai, kami juga belum bisa membawa si comel untuk bermain pasir pantai, karena
si comel selalu ingin menyebur di dalam air laut akhirnya kami memutuskan untuk
tidak lama-lama di dekat pantai, kami duduk-duduk di tenda yang sudah di
siapkan panitia pesta pantai untuk orang tua dan peserta lomba menunggu pengumuman
di umumkan. Sambil bermain-main di lapangan si comel meminta di belikan balon
dan dia akhirnya asik bermain dengan balon-balon yang di belinya sehingga si
Comel lupa untuk menyebur di dalam air laut tadi. Kami semua sangat senang
melihat si comel aktif bermain dan berlari kesana kemari membawa balonnya
sambil sekali-kali kami juga ikut berlari mengejar si comel jika dia berlari
agak jauh dari pandangan mata kami.
Setelah jam 4.30 pengumaman pesta pantai
di mulai, dan sampi pada saat penguman melukis tingkat SLTA dan Alhamdulillah
si Biyu (kaka Nora) mendapat juara satu dalam kategori melukis Puti tingkat
SLTA, kami semua bersukur melihat bakat si biyu yang dalam melikus cukup baik
walaupun dalam perlombaan ini masi tingkat kabupaten tetapi kami tetap
bersyukur, karena dari hobi melukis biyu ini sehingga Biyu bisa ikut dalam
berbagai macam perlombaan, mulai dari melukis sampai ke kaligrafi Biyu sangat
berbakat semoga hobi Biyu ini bisa terus di asa sehingga bisa mendapat juara
nasional dan bahkan internasional dalam bidang seni lukis dan kaligrafi,
walaupun ini bukan hanya untuk sepenuhnya yang ditekuni karena saya berharap si
biyu bisa masuk kedokteran jika dia kuliah nanti, semoga harapan ini bisa
tercapai karena saya selalu memberikan motivasi dan arahan kepada si Biyu untuk
terus mengejar cita-citanya jangan memikirkan berapa biaya yang akan di
persiapkan tetapi tetap fokuslah dalam mengejar impian dan cita-cita, karena
jika impian itu ada makan ada saja jalan untuk mewujudkannya Insyaallah Allah
akan memberikan jalan bagi orang-orang yang mengejar kabaikan dan masa depan
yang lebih baik. Semoga anak-anak ku menjadi anak yang baik, soleh dan soleha
berbakti kepada orang tua nusa dan bangsa. Aamiin Yrb.
Bengkalis, 21/11/18
Titin Sumarni Ijal
POTENSI PEREMPUAN PESISIR
Oleh: Titin Sumarni (Dosen Satain Bengkalis)
Berawal dari rapat akhir kajian potensi perempuan pesisir di kabupaten bengkalis yang ditajah oleh Prof.DR. Nahiyah Jadi Faras, Musaroh, MSI, Dedek, MSI , yaitu tanggal 21 november 2017, yang dilaksankan di gedung pertemuan badan pemberdayaan perempuan kabupaten bengkalis, yanga mana kajian potensi perempuan pesisir di kabupaten bengkalis ini terdiri dari kecamatan bengkalis, kecamatan bantan, kecamatan rupat dan kecamatan rupat utara, dimana kabupaten bengkalis terdiri 8 kecamatan yang dipisahkan oleh pulau-pulau antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lain.
Potensi adalah kemampuan yang bisa di kembangkan dalam hal kekayaan alam yang dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manuasia pada umumnya. Sedangkan menurut Myles Munroe, potensi adalah sesuatu bentuk sumber daya atau kemampuan yang cukup besar namun kemampuan tersebut belum tersingkap dan belum diaktifkan. Potensi juga diartikan kekutan terpendam yang belum dimanfaatkan, bakat tersembunyi atau keberhasilan yang belum diraih padahal sejatinya kita mempunyai kekuatan untuk mencapai keberhasilan tersebut.
Berdasarkan Visi Pembangunan Nasional dan Daerah Tahun 2005-2025 ini mengarah pada pencapaian tujuan nasional/daerah seperti tertuang dalam UUD 1945 yaitu semua rakyak mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya dan memperoleh lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan, mengemukakan pendapat dan melaksanakan hak politiknya, mengamankan dan mempertahankan negara, serta perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Tanpa mendiskriminanasi individu, gender dan daerah.
Partisipasi perempuan bidang ekonomi di era sebelum dan awal-awal kemerdekaan di dominasi oleh kerja-kerja di sektor pertanian, hal ini sesuai dengan indonesia sebagai negara agraris. Dari kegiatan penanam bibit padi, menyiangi rumput, mengusir hama, menuai padi, dan akhirnya menjadikan beras dengan menumbuk padi hampir semuanya dilakukan perempuan. (Nahiyah Jadi Faraz).
Menariknya, sebagai perempuan (empu = ahli) kaum hawa ini selalu saja kreatif dalam memanfaatkan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bernilai ekonomis, seperti melakukan penanaman “ramil” sebagai bahan baku untuk dibuat tenun dan ahirnya dibuat kain, seperti yang dilakukan perempuan-perempuan delanggu (Jawa Tengah) (Sunarjadi, 2007).
Perempuan pesirir khusunya di kabupaten bengkalis, sudah banyak seklai mempunyai potensi baik dari segi kuliner dan kerajinan tangan yang banyak diolah dari bahan hasil tangkapan nelayan, seperti pembuatan kerupuk ikan, terasi udang, yang memiliki rasa yang mulai di perhitungkan bukan hanya di kabupaten Bengkalis dan Propinsi Riau, dan mulai meluas di negara-negara tetangga seperti malaysia dan singapura.
Selain dari kuliner juga mulai di perhitungkan yaitu kerajinan tangan dari bahan sisik ikan yang di buat dengan sangat indah seperti bunga, gantungan kunci dan bros baju, dan juga kerajinan tangan seperti tenun bengkalis yang sangat indah kegiatan ini mulai rutin dilakukan oleh kelomok-kelompok PKK dan bahkan individu, dan sudah mulai memiliki rumah industri seperti yang ada di desa selat baru yang di tajah oleh ibu srimulatsih, dan sudah memiliki rumah produksi dikabupaten bengkalis.
Motivasi perempuan dalam berusaha umumnya untuk mencari uang, sementara laki-laki untuk karir. Mayoritas perempuan pesisir belum punya pengalaman ketika memulai bisnis di bandingkan laki-laki. Usaha perempuan umumnya relatif lebih kecil di bandingkan usaha yang dimiliki laki-laki. Dalam berbisnis perempuan kurangnya pembiayaan, kesulitan mencari pelanggan, kesulitan menemukan tempat bisnis, menemukan karyawan yang tepat dan kurangnya rasa percaya diri. Secara keseluruhan perempuan pengusaha menghadapi tantangan yang sama seperti laki-laki dalam menjalankan bisnis. Sebagai tantangan terkait dalam persaingan serta dalam menjalankan bisnis, sewa, dan permasalahan mencari dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Seperti yang ada di kecamatan bantan selain dari produk yang berbahan ikan dari hasil tangkapan nelayan, juga berasal dari pertanian yang berbahan ubi singkong, yaitu kepuk ubi yang beraneka rasa, berawal dari pendampingan penyuluhan desa yang membimbing masyarakat yang memiliki potensi untuk berusaha dan membantu perekonomian keluarga, yang berawal kerupuk ubi yang dibuat secara manual sehingga kerupuk yang dihasilkan sangat sedikit setiap harinya sedangkan permintaan konsumen sudah cukup menjanjikan sehingga ibu tersebut mendapatkan pendamipingan yang dibantu dalam pemarutan kerupuk ubi singkong, dan sekarang produk yang dihasilkan ibuk tersebut sudah mulai meluas bukan hanya dipasarkan didesa setempat saja tetapi sudah muali meluas kedesa-desa lain dan sudah masuk ke daerah perkotaan kabupaten bengkalis.
Selain di desa bantan masih banyak lagi didesa-desa lain yang memliki potensi yang sangat menjanjikan seperti di desa ketam putih yang juga menghasilkan produk dari bahan ikan juga dari hasil pertanian yaitu seperti sagu, sagu yang diolah seperti mei sagu, sagon rendang, biji mutiara yang bisa dibuat dalam campuran es cendol dan lain-lain sebagainya.
Dan di kabupaten bengkalis juga sudah mulai meluas produknya yaitu lempuk durian, dodol durian, dodol nanas, dan juga manisan seperti manisan pepaya, kedondong, asam paye, dan masih banyak lagi jenis olahan-olahan kuliner yang dihasilkan perempuan pesisir di kabupaten bengkalis. Dan bahkan masih banyak lagi potensi yang dimiliki perempuan-perempuan pesisir di kabupaten bengkalis yang belum di gali dan belum aktif, sehingga petensi-petensi ini perlu di bina dan pendampingan secara inten oleh pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk membuat potensi yang ada tersebut mulai tumbuh aktif dan berkembang.
Dari hasil produk yang dihasilkan perempuan-perempuan pesisir yang telah di jadikan sampel ternyata potensi perempuan yang ada di kabupetn bengkaslis khusunya daerah pesisir memiliki potensi yang sangat menjajikan dalam peningkatan perekonomian keluarga, tetapi semua ini masih perlu pendampingan dari pihak-pihak pemerintah yang terkait sehingga potensi perempuan yang ada di daerah pesisir kabupaten bengkalis tidak tertinggal dengan derah lain dan bisa menopang perekonomian sehingga produk-produk yang dihasilakan perempuan-perempaun yang berpotensi ini bisa mendapatkan mitra kerja yang luas, dan jangkaupan pemasaran juga meluas tidak hanya di daerah setempat tetapi bisa meluas keseluruh lapisan masyarakan indonesia dan bahkan menjangkau ke negara-negara tetangga seperti malaysia dan singapura, sehingga tingkat kemiskinan bisa di atasi dengan pembinaan petensi-potensi perempuan yang ada di daerah pesisir kabupaten bengkalis.
titin sumarni
November 16, 2018
Admin
Bandung IndonesiaPOTENSI PEREMPUAN PESISIR
POTENSI PEREMPUAN PESISIR
Oleh: Titin Sumarni (Dosen Satain Bengkalis)
Berawal dari rapat akhir kajian potensi perempuan pesisir di kabupaten bengkalis yang ditajah oleh Prof.DR. Nahiyah Jadi Faras, Musaroh, MSI, Dedek, MSI , yaitu tanggal 21 november 2017, yang dilaksankan di gedung pertemuan badan pemberdayaan perempuan kabupaten bengkalis, yanga mana kajian potensi perempuan pesisir di kabupaten bengkalis ini terdiri dari kecamatan bengkalis, kecamatan bantan, kecamatan rupat dan kecamatan rupat utara, dimana kabupaten bengkalis terdiri 8 kecamatan yang dipisahkan oleh pulau-pulau antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lain.
Potensi adalah kemampuan yang bisa di kembangkan dalam hal kekayaan alam yang dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manuasia pada umumnya. Sedangkan menurut Myles Munroe, potensi adalah sesuatu bentuk sumber daya atau kemampuan yang cukup besar namun kemampuan tersebut belum tersingkap dan belum diaktifkan. Potensi juga diartikan kekutan terpendam yang belum dimanfaatkan, bakat tersembunyi atau keberhasilan yang belum diraih padahal sejatinya kita mempunyai kekuatan untuk mencapai keberhasilan tersebut.
Berdasarkan Visi Pembangunan Nasional dan Daerah Tahun 2005-2025 ini mengarah pada pencapaian tujuan nasional/daerah seperti tertuang dalam UUD 1945 yaitu semua rakyak mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya dan memperoleh lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan, mengemukakan pendapat dan melaksanakan hak politiknya, mengamankan dan mempertahankan negara, serta perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Tanpa mendiskriminanasi individu, gender dan daerah.
Partisipasi perempuan bidang ekonomi di era sebelum dan awal-awal kemerdekaan di dominasi oleh kerja-kerja di sektor pertanian, hal ini sesuai dengan indonesia sebagai negara agraris. Dari kegiatan penanam bibit padi, menyiangi rumput, mengusir hama, menuai padi, dan akhirnya menjadikan beras dengan menumbuk padi hampir semuanya dilakukan perempuan. (Nahiyah Jadi Faraz).
Menariknya, sebagai perempuan (empu = ahli) kaum hawa ini selalu saja kreatif dalam memanfaatkan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bernilai ekonomis, seperti melakukan penanaman “ramil” sebagai bahan baku untuk dibuat tenun dan ahirnya dibuat kain, seperti yang dilakukan perempuan-perempuan delanggu (Jawa Tengah) (Sunarjadi, 2007).
Perempuan pesirir khusunya di kabupaten bengkalis, sudah banyak seklai mempunyai potensi baik dari segi kuliner dan kerajinan tangan yang banyak diolah dari bahan hasil tangkapan nelayan, seperti pembuatan kerupuk ikan, terasi udang, yang memiliki rasa yang mulai di perhitungkan bukan hanya di kabupaten Bengkalis dan Propinsi Riau, dan mulai meluas di negara-negara tetangga seperti malaysia dan singapura.
Selain dari kuliner juga mulai di perhitungkan yaitu kerajinan tangan dari bahan sisik ikan yang di buat dengan sangat indah seperti bunga, gantungan kunci dan bros baju, dan juga kerajinan tangan seperti tenun bengkalis yang sangat indah kegiatan ini mulai rutin dilakukan oleh kelomok-kelompok PKK dan bahkan individu, dan sudah mulai memiliki rumah industri seperti yang ada di desa selat baru yang di tajah oleh ibu srimulatsih, dan sudah memiliki rumah produksi dikabupaten bengkalis.
Motivasi perempuan dalam berusaha umumnya untuk mencari uang, sementara laki-laki untuk karir. Mayoritas perempuan pesisir belum punya pengalaman ketika memulai bisnis di bandingkan laki-laki. Usaha perempuan umumnya relatif lebih kecil di bandingkan usaha yang dimiliki laki-laki. Dalam berbisnis perempuan kurangnya pembiayaan, kesulitan mencari pelanggan, kesulitan menemukan tempat bisnis, menemukan karyawan yang tepat dan kurangnya rasa percaya diri. Secara keseluruhan perempuan pengusaha menghadapi tantangan yang sama seperti laki-laki dalam menjalankan bisnis. Sebagai tantangan terkait dalam persaingan serta dalam menjalankan bisnis, sewa, dan permasalahan mencari dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Seperti yang ada di kecamatan bantan selain dari produk yang berbahan ikan dari hasil tangkapan nelayan, juga berasal dari pertanian yang berbahan ubi singkong, yaitu kepuk ubi yang beraneka rasa, berawal dari pendampingan penyuluhan desa yang membimbing masyarakat yang memiliki potensi untuk berusaha dan membantu perekonomian keluarga, yang berawal kerupuk ubi yang dibuat secara manual sehingga kerupuk yang dihasilkan sangat sedikit setiap harinya sedangkan permintaan konsumen sudah cukup menjanjikan sehingga ibu tersebut mendapatkan pendamipingan yang dibantu dalam pemarutan kerupuk ubi singkong, dan sekarang produk yang dihasilkan ibuk tersebut sudah mulai meluas bukan hanya dipasarkan didesa setempat saja tetapi sudah muali meluas kedesa-desa lain dan sudah masuk ke daerah perkotaan kabupaten bengkalis.
Selain di desa bantan masih banyak lagi didesa-desa lain yang memliki potensi yang sangat menjanjikan seperti di desa ketam putih yang juga menghasilkan produk dari bahan ikan juga dari hasil pertanian yaitu seperti sagu, sagu yang diolah seperti mei sagu, sagon rendang, biji mutiara yang bisa dibuat dalam campuran es cendol dan lain-lain sebagainya.
Dan di kabupaten bengkalis juga sudah mulai meluas produknya yaitu lempuk durian, dodol durian, dodol nanas, dan juga manisan seperti manisan pepaya, kedondong, asam paye, dan masih banyak lagi jenis olahan-olahan kuliner yang dihasilkan perempuan pesisir di kabupaten bengkalis. Dan bahkan masih banyak lagi potensi yang dimiliki perempuan-perempuan pesisir di kabupaten bengkalis yang belum di gali dan belum aktif, sehingga petensi-petensi ini perlu di bina dan pendampingan secara inten oleh pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk membuat potensi yang ada tersebut mulai tumbuh aktif dan berkembang.
Dari hasil produk yang dihasilkan perempuan-perempuan pesisir yang telah di jadikan sampel ternyata potensi perempuan yang ada di kabupetn bengkaslis khusunya daerah pesisir memiliki potensi yang sangat menjajikan dalam peningkatan perekonomian keluarga, tetapi semua ini masih perlu pendampingan dari pihak-pihak pemerintah yang terkait sehingga potensi perempuan yang ada di daerah pesisir kabupaten bengkalis tidak tertinggal dengan derah lain dan bisa menopang perekonomian sehingga produk-produk yang dihasilakan perempuan-perempaun yang berpotensi ini bisa mendapatkan mitra kerja yang luas, dan jangkaupan pemasaran juga meluas tidak hanya di daerah setempat tetapi bisa meluas keseluruh lapisan masyarakan indonesia dan bahkan menjangkau ke negara-negara tetangga seperti malaysia dan singapura, sehingga tingkat kemiskinan bisa di atasi dengan pembinaan petensi-potensi perempuan yang ada di daerah pesisir kabupaten bengkalis.
BERPIKIR POSITIF:
DISETIAP MUSIBAH ADA RENCANA ALLAH YANG INDAH
Oleh : Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)
Hari ini saya baru lumayan santai, dan saya muali membuaka media sosial yaitu Facebook, dan sudah banyak sekali postingan tulisan kawan-kawan di group Dosen, dan saya membacanya, tulisan yang sangat menginspirasi saya, sayapun akhirnya termotivasi lagi untuk merangkaikan kalimat-kalimat walaupun belum seindah kaliman yang dituliskan teman-teman, karena sudah beberapa hari saya pakum, disebabkan kesibukan-kesibukan yang datang silih berganti, belum lagi urusan-urusan pribadi seperti tugas di rumah juga harus diselesaikan.
Memang saya akui, saya yang belum bisa menyusun scedule yang baik sehingga banyak waktu yang berlalu begitu saja, dan saya akui juga saya sebagai penulis pemula dan dangkal akan ilmu-ilmu pengetahuan dan masih dangkal dengan pengalaman sehingga ide-ide untuk menulis tidak cepat mengalir utuk di rangkai dalam sebuah kalimat, mungkin inilah kelemahan saya sebagai penulis pemula.
Sambil berpikir apa yang akan saya tulis, saya harus menulis hari ini dan akhirnya saya teringat kejadian saya dalam beberapa hari yang lalu, kajadian yang tidak bisa terlupakan karena kejadian ini sangat menguras pikiran saya, sehingga pikiran ini membuat otak saya tidak bisa bekerja dengan baik dan akhirnya timbul rasa bosan dan keluhan-keluhan terucap begitu saja.
Memang kalau ada masalah seperti usaha tidak sejalan dengan apa yang di inginkan pastilah timbul rasa kekecewaan dan putus asa melanda didalam hati, pikiran yang tidak bisa berkonsentasi lagi, apa yang akan dilakuan, langkah apa lagi yang harus di titih lagi, karena keputusaan yang selalu melanda diri.
Namu semakin keputuasaan selalu dipupuk didalam hati hanya hal yang negatif saja yang akan timbul, tidak ada lagi semangat untuk menghadipi semua cobaan-cobaan dan tidak mau berusaha lagi, usaha di sini adalah melawan rasa putus asa, dan selalu berpikir hal positif sehingga kita bisa maju dan terus maju, melawan rasa jenuh, melawan rasa gunda, melawan rasa kekecawaan yang ada di hati, dan pupuk kembali semgan dihati yaitu berpikiran positif bahwa kita pasti bisa dan akan bisa.
Setelah semangat itu muncul kembali yakinlah kita akan lebih sukses dari sebelumnya karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan keberhasilan demi keberhasilan akan kita dapatkan dengan gemilang. Tetapi untuk mencapai kebangkitan itu memang dibutuhkan waktu dan kerja keras, dan berpikir selalu hal positif, dibalik kegagalan pasti ada kesuksesan dan dibalik musibah ada rencana allah yang indah.
Seperti yang telah saya alami, dalam suatu kegiatan saya sedang bersemangat sekali dalam melakukan pekerjaan tetapi semua sirna begitu saja dengan adanya musibah yang menimpa. Berawal dari rapat ditempat saya kerja, saya membawa lapotop di ruangan rapat tetapi mungin kerena terlalu bersemangat, atau waktu itu saya yang ceroba sehingga laptop waktu saya lagi bekerja, tiba-tiba laptopku jatuh dari atas meja, karena meja yang saya letakkan laptop tidak kuat dan engsel penyangganya tidak ada, siapa yang akan disalahkan, orang yang membuat mejakah...?
Tapi saya tidak merasa orang yang membuat meja yang salah, sayalah yang salah, karena kurang hati-hati dan ceroboh meletakkan barang yang sangat berharga seperti itu sehingga menyebabkan barang yang sangat saya sayangi menjadi rusak, walupun waktu itu hati saya sangat sedih, dan bahkan dihati sangat marah tetapi saya tidak marah kepada orang lain saya hanya marah kepada diri saya sendiri kenapa secerobo itu. Dengan adanya kejadian ini saya merasa ini adalah tegoran dari Allah, bahwa kita harus hati-hati dan jangan sampai lupa diri, jangan terlalu berlebih-lebihan apabilah menginginkan sesuatu, karena Allah sudah mengatur semua Riski yang diberikan pada Umat-Nya dan sambil berdoa didalam hati semoga mendapatkan penggantinya kembali.
Dan tidak begitu lama akhirnya sayapun mendapatkan pengganti laptop saya yang rusak, bahkan saya mendapatkan laptop baru yang lebih bagus dari yang sebelumnya, Alhamdulillah, Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Kepada siapa saja yang di kehendaki-Nya, sambil berucap didalam hati.
Dan bukan itu saja yang membuat saya selalu berpikiran positif, waktu itu juga ada teman saya yang curhat masalah usahanya yang gagal padahal dia sudah sangat berhatap hasil yang bagus dari usaha yang dirintisnya, tetapi juga usaha demi usaha yang di rintas juga tidak berhasil dan dia hampir putus asa, tetapi saya selalu menyemangatinya supaya selalu berpikir Positif kepada Allah SWT, disetiap kegagalan pasti ada rencana Allah yang indah Insyaallah yakinlah, saya menghibur temanku yang curhat waktu itu.
Setelah usahanya mulai berjalan kembali, dan tidak begitu lama dia nelepon saya kembali, dan kabar yang dia sampaikin kali ini bukanlah kabar yang sedih lagi, seperti dia curhat waktu itu, tetapi kabar yang disampaikannya adalah kabar bahagia, usaha yang dirintisnya ternyata bangkit kembali dan bahkan suda mulai berkembang, dan tak lama kemudian diapun dipanggil untuk bekerja karena sudah lumayan lama juga dia masukkan lamaran tetapi belum juga dipanggil dan dia sebenarnya sudah pasrah, tapi Allah yang maha kuasa akhirnya lamarannya diterima dan dia kini bekerja sesuai dengan keinginannya. Dan akhirnya keinginannya sudah dikabulkan oleh Allah SWT usahnya sekarang lancar dan dia juga bisa bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, “Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT telah melimpahkan rahmatnya kepada kami katanya” waktu ditelepon. Dan saya ingatkan kembali kepadanya “ya karena kita tidak boleh berputus asa, dan jangan berprasangka buruk kepada Allah SWT, karena dia maha mendengar lagi maha mengetahui, Dan Allah SWT sang pemberi Riski, dan ucapan ini juga sebenarnya untuk diri saya sendiri.
Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab, boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita. Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik bagi kita.
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216).
Nah dari masalah-masalah yang dialami, bahwa roda itu memang berputar, kadang diatas kadang juga dibawah, begitu juga dengan kehidupan, terkadang kebahagian datang dan adakalahnya kesedihan atau kesusahan yang datang, tergantung bagaimana kita menyikapi semuanya. Dan apabilah masalah-masalah yang sedang datang maka berpikir positiflah kepada Allah SWT, dan jika kebahagian yang datang jangan sampai lupa dan terlenah teruslah bersyukur dan bersyukur atas rahmat dan karunia dari Allah SWT, semoga dengan menulis artikel ini saya akan selalu berusaha untuk berpikir positif dalam setiap keadaan. Semogga Allah Selalu ada Bersama Kita, Wassalam
titin sumarni
November 16, 2018
Admin
Bandung IndonesiaBERPIKIR POSITIF: DISETIAP MUSIBAH ADA RENCANA ALLAH YANG INDAH
BERPIKIR POSITIF:
DISETIAP MUSIBAH ADA RENCANA ALLAH YANG INDAH
Oleh : Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)
Hari ini saya baru lumayan santai, dan saya muali membuaka media sosial yaitu Facebook, dan sudah banyak sekali postingan tulisan kawan-kawan di group Dosen, dan saya membacanya, tulisan yang sangat menginspirasi saya, sayapun akhirnya termotivasi lagi untuk merangkaikan kalimat-kalimat walaupun belum seindah kaliman yang dituliskan teman-teman, karena sudah beberapa hari saya pakum, disebabkan kesibukan-kesibukan yang datang silih berganti, belum lagi urusan-urusan pribadi seperti tugas di rumah juga harus diselesaikan.
Memang saya akui, saya yang belum bisa menyusun scedule yang baik sehingga banyak waktu yang berlalu begitu saja, dan saya akui juga saya sebagai penulis pemula dan dangkal akan ilmu-ilmu pengetahuan dan masih dangkal dengan pengalaman sehingga ide-ide untuk menulis tidak cepat mengalir utuk di rangkai dalam sebuah kalimat, mungkin inilah kelemahan saya sebagai penulis pemula.
Sambil berpikir apa yang akan saya tulis, saya harus menulis hari ini dan akhirnya saya teringat kejadian saya dalam beberapa hari yang lalu, kajadian yang tidak bisa terlupakan karena kejadian ini sangat menguras pikiran saya, sehingga pikiran ini membuat otak saya tidak bisa bekerja dengan baik dan akhirnya timbul rasa bosan dan keluhan-keluhan terucap begitu saja.
Memang kalau ada masalah seperti usaha tidak sejalan dengan apa yang di inginkan pastilah timbul rasa kekecewaan dan putus asa melanda didalam hati, pikiran yang tidak bisa berkonsentasi lagi, apa yang akan dilakuan, langkah apa lagi yang harus di titih lagi, karena keputusaan yang selalu melanda diri.
Namu semakin keputuasaan selalu dipupuk didalam hati hanya hal yang negatif saja yang akan timbul, tidak ada lagi semangat untuk menghadipi semua cobaan-cobaan dan tidak mau berusaha lagi, usaha di sini adalah melawan rasa putus asa, dan selalu berpikir hal positif sehingga kita bisa maju dan terus maju, melawan rasa jenuh, melawan rasa gunda, melawan rasa kekecawaan yang ada di hati, dan pupuk kembali semgan dihati yaitu berpikiran positif bahwa kita pasti bisa dan akan bisa.
Setelah semangat itu muncul kembali yakinlah kita akan lebih sukses dari sebelumnya karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan keberhasilan demi keberhasilan akan kita dapatkan dengan gemilang. Tetapi untuk mencapai kebangkitan itu memang dibutuhkan waktu dan kerja keras, dan berpikir selalu hal positif, dibalik kegagalan pasti ada kesuksesan dan dibalik musibah ada rencana allah yang indah.
Seperti yang telah saya alami, dalam suatu kegiatan saya sedang bersemangat sekali dalam melakukan pekerjaan tetapi semua sirna begitu saja dengan adanya musibah yang menimpa. Berawal dari rapat ditempat saya kerja, saya membawa lapotop di ruangan rapat tetapi mungin kerena terlalu bersemangat, atau waktu itu saya yang ceroba sehingga laptop waktu saya lagi bekerja, tiba-tiba laptopku jatuh dari atas meja, karena meja yang saya letakkan laptop tidak kuat dan engsel penyangganya tidak ada, siapa yang akan disalahkan, orang yang membuat mejakah...?
Tapi saya tidak merasa orang yang membuat meja yang salah, sayalah yang salah, karena kurang hati-hati dan ceroboh meletakkan barang yang sangat berharga seperti itu sehingga menyebabkan barang yang sangat saya sayangi menjadi rusak, walupun waktu itu hati saya sangat sedih, dan bahkan dihati sangat marah tetapi saya tidak marah kepada orang lain saya hanya marah kepada diri saya sendiri kenapa secerobo itu. Dengan adanya kejadian ini saya merasa ini adalah tegoran dari Allah, bahwa kita harus hati-hati dan jangan sampai lupa diri, jangan terlalu berlebih-lebihan apabilah menginginkan sesuatu, karena Allah sudah mengatur semua Riski yang diberikan pada Umat-Nya dan sambil berdoa didalam hati semoga mendapatkan penggantinya kembali.
Dan tidak begitu lama akhirnya sayapun mendapatkan pengganti laptop saya yang rusak, bahkan saya mendapatkan laptop baru yang lebih bagus dari yang sebelumnya, Alhamdulillah, Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Kepada siapa saja yang di kehendaki-Nya, sambil berucap didalam hati.
Dan bukan itu saja yang membuat saya selalu berpikiran positif, waktu itu juga ada teman saya yang curhat masalah usahanya yang gagal padahal dia sudah sangat berhatap hasil yang bagus dari usaha yang dirintisnya, tetapi juga usaha demi usaha yang di rintas juga tidak berhasil dan dia hampir putus asa, tetapi saya selalu menyemangatinya supaya selalu berpikir Positif kepada Allah SWT, disetiap kegagalan pasti ada rencana Allah yang indah Insyaallah yakinlah, saya menghibur temanku yang curhat waktu itu.
Setelah usahanya mulai berjalan kembali, dan tidak begitu lama dia nelepon saya kembali, dan kabar yang dia sampaikin kali ini bukanlah kabar yang sedih lagi, seperti dia curhat waktu itu, tetapi kabar yang disampaikannya adalah kabar bahagia, usaha yang dirintisnya ternyata bangkit kembali dan bahkan suda mulai berkembang, dan tak lama kemudian diapun dipanggil untuk bekerja karena sudah lumayan lama juga dia masukkan lamaran tetapi belum juga dipanggil dan dia sebenarnya sudah pasrah, tapi Allah yang maha kuasa akhirnya lamarannya diterima dan dia kini bekerja sesuai dengan keinginannya. Dan akhirnya keinginannya sudah dikabulkan oleh Allah SWT usahnya sekarang lancar dan dia juga bisa bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, “Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT telah melimpahkan rahmatnya kepada kami katanya” waktu ditelepon. Dan saya ingatkan kembali kepadanya “ya karena kita tidak boleh berputus asa, dan jangan berprasangka buruk kepada Allah SWT, karena dia maha mendengar lagi maha mengetahui, Dan Allah SWT sang pemberi Riski, dan ucapan ini juga sebenarnya untuk diri saya sendiri.
Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab, boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita. Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik bagi kita.
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216).
Nah dari masalah-masalah yang dialami, bahwa roda itu memang berputar, kadang diatas kadang juga dibawah, begitu juga dengan kehidupan, terkadang kebahagian datang dan adakalahnya kesedihan atau kesusahan yang datang, tergantung bagaimana kita menyikapi semuanya. Dan apabilah masalah-masalah yang sedang datang maka berpikir positiflah kepada Allah SWT, dan jika kebahagian yang datang jangan sampai lupa dan terlenah teruslah bersyukur dan bersyukur atas rahmat dan karunia dari Allah SWT, semoga dengan menulis artikel ini saya akan selalu berusaha untuk berpikir positif dalam setiap keadaan. Semogga Allah Selalu ada Bersama Kita, Wassalam
Infomasi
titin sumarni November 15, 2018 Admin Bandung Indonesia
titin sumarni November 15, 2018 Admin Bandung Indonesia
SEMINAR HIV AIDS DAN GENERASI BERENCANA STAIN BENGKALIS
Oleh : Titin Sumarni
Alhamdulillah dikampusku STAIN Tercinta, selalu ada kegiatan Mahasiswa, berbagai macam kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini, hampir setiap harinya di aula tidak perna sepi oleh kegiatan-kegiatan mahasiswa, semua ini adalah tidak terlepas dari motivasi-motivasi dan arahan dari bapak Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I selaku Wakil Ketua tiga.
Termasuk pada kegiatan hari ini yaitu Seminar mahasiswa yang bertemakan HIV AIDS dan Generasi Berencana. Mungkin tema ini tentang HIV AIDS sudah sering di dengar dan bahkan hampir seluruh mahasiswa tau tentang bahaya HIV dan AIDS, tetapi saya melihat antusias mahasiswa untuk mengikuti seminar ini sangat antusias sekali terbukti dari mahasiswa yang berbondong-bondong masuk ke aula kampus tempat seminar berlangsung, saya melihat semua kursih terisi penuh oleh mahasiswa dan bahkan panitianya menambah kursi lagi karena ada mahasiswa yang tidak kebagian kursi untuk duduk.
Sebelum acara dimulai kegiatan ini di isi oleh vokal group mahasiswa yang menyumbangkan pertunjukkannya yaitu menyayikan lagu-lagu yang merdu yang bernuansa islami sesuai dengan nama kampus STAIN, yang bernuansa keislaman dan kemelayuan, saya sangat bangga sekali kepada kreatifitas mahasiswa-mahasiswa ini, sehingga tidak terasa saya sudah berada hampir satu jam sebelum acara resmi dimulai karena melihat pertunjukan dari mahasiswa.
Rentetan acara dibacakan satu persatu oleh pembawa acara, yang acara pertama dimulai dengan penyampaian ketua panitia PIK-M yaitu Riska Saputra, mahasiswa ini adalah salah satu mahasiswa yang berprestasi dia adalah sebagai Duta Pemuda Kreatif di Provinsi Riau adalah salah satu mahasiswa kebanggan warga kampus STAIN Bengkalis.
Acara seminarpun akhirnya berlangsung, Selain membahas tentang HIV AIDS juga membahasas tentang Generasi Berencana, mungkin ini juga salah satu motivasi bagi mahasiswa untuk mengikuti seminar ini batinku, karena generasi berencana itu adalah mahasiswa itu sendiri yang baru akan memulai perjalannya untk menuju masa depan yang gemilang.
Setelah acara berlangsung yang diisi oleh narasumber Rangga Arianto (komisi penanggulangan AIDS Kabupaten bengkalis dan Andi Junior sia (Duta Gendra Riau), mahasiswa mengikuti dengan antusias yang tinggi, karena pematiri menyampaikan materi yang sangat menyentu, dan sehingga saya melihat wajah-wajah mahasiswa yang serius mendengarkannya, sambil sekali-kali narasumber bertanya kepada mahasiswa tentang pemahaman mereka akan penyakit ini. Dan saya mendengarkan dengan seksama ternyata mahasiswa-mahasiswa hampir semuanya sudah tau dengan bahaya penyakit ini dan bagai mana cara mengindari penyakit yang sangat mengerikan ini, semoga bangsa Indonesia dan Khusunya semua warga kampus STAIN Bengkalis terhindar dari penyakit yang mengerikan ini, batinku berucap didalam hati.
Untuk menciptakan generasi yang berencana, berkualitas dan menjadi manusia yang terdepan, sudah seharusnya menghindari hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan yaitu melawan hal-hal yang buruk, seperti memakai obat-obatan terlarang, narkoba dan pergaulan bebas, sudah seharusnya sebagai mahasiswa harus menghindari dari hal-hal yang negatif, sehingga penyakit-penyakit seperti ini akan hilang dari muka bumi ini, karena kemajuan suatu negara adalah di tangan pemuda-pemuda yang keratif dan berencana, sehingga bangsa indonesia akan menjadi negara yang maju dan masyarakat didalamnya adalah masyarakat yang sehat dan makmur, untuk mewujudkan ini semua adalah ditangan pemuda-pemuda indonesia yang kreatif dan berencana yaitu mahasiswa STAIN Bengkalis. Karena kemajuan suatu negara adalah ditangan pemuda-pemuda indonesia yang sehat dan berpengetahuan luas. Jayalah kampusku jayalah mahasiswaku, Mari bersatu untuk menyongsong bangsa yang maju....
SEMINAR HIV AIDS DAN GENERASI BERENCANA STAIN BENGKALIS
SEMINAR HIV AIDS DAN GENERASI BERENCANA STAIN BENGKALIS
Oleh : Titin Sumarni
Alhamdulillah dikampusku STAIN Tercinta, selalu ada kegiatan Mahasiswa, berbagai macam kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini, hampir setiap harinya di aula tidak perna sepi oleh kegiatan-kegiatan mahasiswa, semua ini adalah tidak terlepas dari motivasi-motivasi dan arahan dari bapak Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I selaku Wakil Ketua tiga.
Termasuk pada kegiatan hari ini yaitu Seminar mahasiswa yang bertemakan HIV AIDS dan Generasi Berencana. Mungkin tema ini tentang HIV AIDS sudah sering di dengar dan bahkan hampir seluruh mahasiswa tau tentang bahaya HIV dan AIDS, tetapi saya melihat antusias mahasiswa untuk mengikuti seminar ini sangat antusias sekali terbukti dari mahasiswa yang berbondong-bondong masuk ke aula kampus tempat seminar berlangsung, saya melihat semua kursih terisi penuh oleh mahasiswa dan bahkan panitianya menambah kursi lagi karena ada mahasiswa yang tidak kebagian kursi untuk duduk.
Sebelum acara dimulai kegiatan ini di isi oleh vokal group mahasiswa yang menyumbangkan pertunjukkannya yaitu menyayikan lagu-lagu yang merdu yang bernuansa islami sesuai dengan nama kampus STAIN, yang bernuansa keislaman dan kemelayuan, saya sangat bangga sekali kepada kreatifitas mahasiswa-mahasiswa ini, sehingga tidak terasa saya sudah berada hampir satu jam sebelum acara resmi dimulai karena melihat pertunjukan dari mahasiswa.
Rentetan acara dibacakan satu persatu oleh pembawa acara, yang acara pertama dimulai dengan penyampaian ketua panitia PIK-M yaitu Riska Saputra, mahasiswa ini adalah salah satu mahasiswa yang berprestasi dia adalah sebagai Duta Pemuda Kreatif di Provinsi Riau adalah salah satu mahasiswa kebanggan warga kampus STAIN Bengkalis.
Acara seminarpun akhirnya berlangsung, Selain membahas tentang HIV AIDS juga membahasas tentang Generasi Berencana, mungkin ini juga salah satu motivasi bagi mahasiswa untuk mengikuti seminar ini batinku, karena generasi berencana itu adalah mahasiswa itu sendiri yang baru akan memulai perjalannya untk menuju masa depan yang gemilang.
Setelah acara berlangsung yang diisi oleh narasumber Rangga Arianto (komisi penanggulangan AIDS Kabupaten bengkalis dan Andi Junior sia (Duta Gendra Riau), mahasiswa mengikuti dengan antusias yang tinggi, karena pematiri menyampaikan materi yang sangat menyentu, dan sehingga saya melihat wajah-wajah mahasiswa yang serius mendengarkannya, sambil sekali-kali narasumber bertanya kepada mahasiswa tentang pemahaman mereka akan penyakit ini. Dan saya mendengarkan dengan seksama ternyata mahasiswa-mahasiswa hampir semuanya sudah tau dengan bahaya penyakit ini dan bagai mana cara mengindari penyakit yang sangat mengerikan ini, semoga bangsa Indonesia dan Khusunya semua warga kampus STAIN Bengkalis terhindar dari penyakit yang mengerikan ini, batinku berucap didalam hati.
Untuk menciptakan generasi yang berencana, berkualitas dan menjadi manusia yang terdepan, sudah seharusnya menghindari hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan yaitu melawan hal-hal yang buruk, seperti memakai obat-obatan terlarang, narkoba dan pergaulan bebas, sudah seharusnya sebagai mahasiswa harus menghindari dari hal-hal yang negatif, sehingga penyakit-penyakit seperti ini akan hilang dari muka bumi ini, karena kemajuan suatu negara adalah di tangan pemuda-pemuda yang keratif dan berencana, sehingga bangsa indonesia akan menjadi negara yang maju dan masyarakat didalamnya adalah masyarakat yang sehat dan makmur, untuk mewujudkan ini semua adalah ditangan pemuda-pemuda indonesia yang kreatif dan berencana yaitu mahasiswa STAIN Bengkalis. Karena kemajuan suatu negara adalah ditangan pemuda-pemuda indonesia yang sehat dan berpengetahuan luas. Jayalah kampusku jayalah mahasiswaku, Mari bersatu untuk menyongsong bangsa yang maju....
***INDAHNYA MENULIS***
Oleh: Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)
Disini saya baru meraskan bagaiman nikmatnya dalam menulis, yang dulunya tidak saya sukai sama sekali, saya teringat waktu saya SD dan SMP ada pelajaran menulis dalam pelajaran Bahasa Indonesia yaitu mengarang, yang waktu itu kalau ada pelajaran ini saya tidak suka sama sekali, karena saya tidak bisa mengarang, padahal dalam ujian nasional ada disoal yang mengharuskan siswa untuk mengarang, yang judul karangannya sudah ditentukan didalm soal tersebut dan lembaran tempat mengarang juga sudah disediak dalam Lemabar Ujian.
Saya masih ingat waktu itu saya ujian SMP, karena saking bingungnya mau nulis apa saya meninggalkannya, saya tidak bisa sama sekali ingin menuangkan tulisannya seperti apa, ingin memulainya dari mana, sehingga saya tidak menyelesaikan soal mengarang dan bahkan saya tidak membuatnya sama sekali karena bingung, akhirnya bel ujian sudah berbunyi dan artinya lembar jawaban harus dikumpulkan.
Setelah selesai ujian, saya bertanya kepada teman-teman yang lain “ bagaiman dengan soal mengarang kalian selesai membuatnya” saya bertanya kepada teman-teman saya waktu itu, dan ternyata mereka juga menjawab hampir serentak “ saya tidak selesai” dan ada juga yang menjawab “ saya tidak buat karena bingung mau dimulai dari mana”. Lalu saya juga akhirnya tersenyum kenapa, karena saya punya teman yang tidak selesai mengerjakan soal mengarang hehe...
Setelah saya selesai kuliahpun saya juga belum bisa menulis, selain dari tugas akhir yang memang itu adalah tuntutan dan kewajiban kita untuk menyelasaikan tugas akhir yaitu sekripsi dan tesis.
Lalu saya di ajak teman saya untuk masuk dan ikut dalam pelatihan menulis, Setelah saya bergabung dengan teman-teman menulis dan saya ikut pelatihan menulis yang di tajah oleh Dr. Amie Primarni dan Dr. Ngainun Naim, barulah saya mengerti dan memahami menulis itu adalah sangat menyenangkan dan sangat indah sekali.
Saya menulis berawal dari tugas kami Freewriting, yang ditugaskan oleh guru kami, Bapak Dr. Ngainun Naim kepada peserta pelatihan dosen menulis, dari sinilah berawal saya bisa menulis. Saya belajar memberanikan diri untuk mengungkapkan perasan-perasaan yang ada di hati, dan saya tuangkan dalam kalimat-kalimat, lalu saya baca kembali, dan saya tersenyum sendiri karena saya sudah bisa menulis. Lalu saya coba dan terus mencoba ternaya menulis itu sangat indah, kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa menulis itu sangat indah, kerana saya bisa menunangkan semua pengalaman-pengalaman, dan unek-unek dihati saya buat dalam sebuah kalimat, yang dulunya saya hanya iri kepada teman-teman dan sekarang saya sudah menulisnya juga, setidaknya saya sudah berani memulai untuk mencoba menulsi, yang ternyata sangat menyenangkan sekali, itu menurut saya.
Saya menulis berawal dari tugas kami Freewriting, yang ditugaskan oleh guru kami, Bapak Dr. Ngainun Naim kepada peserta pelatihan dosen menulis, dari sinilah berawal saya bisa menulis. Saya belajar memberanikan diri untuk mengungkapkan perasan-perasaan yang ada di hati, dan saya tuangkan dalam kalimat-kalimat, lalu saya baca kembali, dan saya tersenyum sendiri karena saya sudah bisa menulis. Lalu saya coba dan terus mencoba ternaya menulis itu sangat indah, kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa menulis itu sangat indah, kerana saya bisa menunangkan semua pengalaman-pengalaman, dan unek-unek dihati saya buat dalam sebuah kalimat, yang dulunya saya hanya iri kepada teman-teman dan sekarang saya sudah menulisnya juga, setidaknya saya sudah berani memulai untuk mencoba menulsi, yang ternyata sangat menyenangkan sekali, itu menurut saya.
Berbagai macam pengalam-pengalam hidup, jika di buat dalam bentuk tulisan maka suatu saat kita ingin mengenangnya kembali, saya bisa membacanya kembali, kalau dari dulu saya menulis, mungkin sudah banyak tulisan saya tentang perjalananan hidup saya, yang perjalan hidup ini penuh dengan liku-likunya, terkadang pengalaman hidup ada yang sangat menyenangkan, dan bahkan ada tidak menyenangkan sama sekali, ya.. itu lah hidup yang memiliki banyak warna, dan dari warni warni kehidupan itulah saya bisa belajar dan menikmatinya.
Dengan belajar memulai menulis ini juga saya merasakankan waktu saya sangat berharga, saya merasa bisa memanajemen waktu saya, yang selama ini saya lebih suka berkumpul-kumpul, bercanda ria dan bahkan terkadang dengan banyak berbisacara ada pembicaraan yang tidak baik seperti menggosip dan lain-lainya. Hal semacam ini berkumpul dengan teman-teman memang sangat di perlukan tetapi dengan adanya kegiatan menulis ini saya harus belajar memanajemn waktu, harus ada waktu berkumpulnya bersama teman-teman dan ada juga waktu untuk menulis sehingga waktu yang ada tidak terbuang begitu saja.
Memang dalam menulis itu terkadang kita butuh konsentrasi dan harus relah mengasingkan diri, demi terciptanya sebuah tulisan, tetapi mengasingkan diri ini tidak terus menerus dilakukan hanya untuk menyelasikan sebuah tulisan. Dan setelah tulisan selesai barulah saya meraskan nikmatnya menulsi, dan indahnya menulis ini, karena apapun yang dialami, yang dirasakan bisa dijadikan dalam sebuah tulisan, yang suatu saat tulisan ini bisa dibaca kembali.
Dalam menulis ini saya tidak mengharuskan bahwa tulisan saya di sukai oleh banyak orang, tetapi yang jelas dalam menulis saya sudah meraskan produktif dalam memanaj waktu, jikalau saya berkumpul yang menurut saya tidak bermanfaat, pastilah hati saya berkata, lebih baik menulsi, dan menulis. Tulis saja apa yang bisa ditulis, sehingga tulisan itu nantinya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan berharap bisa bermanfaat untuk orang lain, dan juga bermanfaat untuk karir kedepan, jadi tidak ada rugi kalau kita memanfaatkan waktu untuk menulis. wassalam
Bengkalis, 8 november 2017
titin sumarni
November 14, 2018
Admin
Bandung IndonesiaINDAHNYA MENULIS
***INDAHNYA MENULIS***
Oleh: Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)
Disini saya baru meraskan bagaiman nikmatnya dalam menulis, yang dulunya tidak saya sukai sama sekali, saya teringat waktu saya SD dan SMP ada pelajaran menulis dalam pelajaran Bahasa Indonesia yaitu mengarang, yang waktu itu kalau ada pelajaran ini saya tidak suka sama sekali, karena saya tidak bisa mengarang, padahal dalam ujian nasional ada disoal yang mengharuskan siswa untuk mengarang, yang judul karangannya sudah ditentukan didalm soal tersebut dan lembaran tempat mengarang juga sudah disediak dalam Lemabar Ujian.
Saya masih ingat waktu itu saya ujian SMP, karena saking bingungnya mau nulis apa saya meninggalkannya, saya tidak bisa sama sekali ingin menuangkan tulisannya seperti apa, ingin memulainya dari mana, sehingga saya tidak menyelesaikan soal mengarang dan bahkan saya tidak membuatnya sama sekali karena bingung, akhirnya bel ujian sudah berbunyi dan artinya lembar jawaban harus dikumpulkan.
Setelah selesai ujian, saya bertanya kepada teman-teman yang lain “ bagaiman dengan soal mengarang kalian selesai membuatnya” saya bertanya kepada teman-teman saya waktu itu, dan ternyata mereka juga menjawab hampir serentak “ saya tidak selesai” dan ada juga yang menjawab “ saya tidak buat karena bingung mau dimulai dari mana”. Lalu saya juga akhirnya tersenyum kenapa, karena saya punya teman yang tidak selesai mengerjakan soal mengarang hehe...
Setelah saya selesai kuliahpun saya juga belum bisa menulis, selain dari tugas akhir yang memang itu adalah tuntutan dan kewajiban kita untuk menyelasaikan tugas akhir yaitu sekripsi dan tesis.
Lalu saya di ajak teman saya untuk masuk dan ikut dalam pelatihan menulis, Setelah saya bergabung dengan teman-teman menulis dan saya ikut pelatihan menulis yang di tajah oleh Dr. Amie Primarni dan Dr. Ngainun Naim, barulah saya mengerti dan memahami menulis itu adalah sangat menyenangkan dan sangat indah sekali.
Saya menulis berawal dari tugas kami Freewriting, yang ditugaskan oleh guru kami, Bapak Dr. Ngainun Naim kepada peserta pelatihan dosen menulis, dari sinilah berawal saya bisa menulis. Saya belajar memberanikan diri untuk mengungkapkan perasan-perasaan yang ada di hati, dan saya tuangkan dalam kalimat-kalimat, lalu saya baca kembali, dan saya tersenyum sendiri karena saya sudah bisa menulis. Lalu saya coba dan terus mencoba ternaya menulis itu sangat indah, kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa menulis itu sangat indah, kerana saya bisa menunangkan semua pengalaman-pengalaman, dan unek-unek dihati saya buat dalam sebuah kalimat, yang dulunya saya hanya iri kepada teman-teman dan sekarang saya sudah menulisnya juga, setidaknya saya sudah berani memulai untuk mencoba menulsi, yang ternyata sangat menyenangkan sekali, itu menurut saya.
Saya menulis berawal dari tugas kami Freewriting, yang ditugaskan oleh guru kami, Bapak Dr. Ngainun Naim kepada peserta pelatihan dosen menulis, dari sinilah berawal saya bisa menulis. Saya belajar memberanikan diri untuk mengungkapkan perasan-perasaan yang ada di hati, dan saya tuangkan dalam kalimat-kalimat, lalu saya baca kembali, dan saya tersenyum sendiri karena saya sudah bisa menulis. Lalu saya coba dan terus mencoba ternaya menulis itu sangat indah, kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa menulis itu sangat indah, kerana saya bisa menunangkan semua pengalaman-pengalaman, dan unek-unek dihati saya buat dalam sebuah kalimat, yang dulunya saya hanya iri kepada teman-teman dan sekarang saya sudah menulisnya juga, setidaknya saya sudah berani memulai untuk mencoba menulsi, yang ternyata sangat menyenangkan sekali, itu menurut saya.
Berbagai macam pengalam-pengalam hidup, jika di buat dalam bentuk tulisan maka suatu saat kita ingin mengenangnya kembali, saya bisa membacanya kembali, kalau dari dulu saya menulis, mungkin sudah banyak tulisan saya tentang perjalananan hidup saya, yang perjalan hidup ini penuh dengan liku-likunya, terkadang pengalaman hidup ada yang sangat menyenangkan, dan bahkan ada tidak menyenangkan sama sekali, ya.. itu lah hidup yang memiliki banyak warna, dan dari warni warni kehidupan itulah saya bisa belajar dan menikmatinya.
Dengan belajar memulai menulis ini juga saya merasakankan waktu saya sangat berharga, saya merasa bisa memanajemen waktu saya, yang selama ini saya lebih suka berkumpul-kumpul, bercanda ria dan bahkan terkadang dengan banyak berbisacara ada pembicaraan yang tidak baik seperti menggosip dan lain-lainya. Hal semacam ini berkumpul dengan teman-teman memang sangat di perlukan tetapi dengan adanya kegiatan menulis ini saya harus belajar memanajemn waktu, harus ada waktu berkumpulnya bersama teman-teman dan ada juga waktu untuk menulis sehingga waktu yang ada tidak terbuang begitu saja.
Memang dalam menulis itu terkadang kita butuh konsentrasi dan harus relah mengasingkan diri, demi terciptanya sebuah tulisan, tetapi mengasingkan diri ini tidak terus menerus dilakukan hanya untuk menyelasikan sebuah tulisan. Dan setelah tulisan selesai barulah saya meraskan nikmatnya menulsi, dan indahnya menulis ini, karena apapun yang dialami, yang dirasakan bisa dijadikan dalam sebuah tulisan, yang suatu saat tulisan ini bisa dibaca kembali.
Dalam menulis ini saya tidak mengharuskan bahwa tulisan saya di sukai oleh banyak orang, tetapi yang jelas dalam menulis saya sudah meraskan produktif dalam memanaj waktu, jikalau saya berkumpul yang menurut saya tidak bermanfaat, pastilah hati saya berkata, lebih baik menulsi, dan menulis. Tulis saja apa yang bisa ditulis, sehingga tulisan itu nantinya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan berharap bisa bermanfaat untuk orang lain, dan juga bermanfaat untuk karir kedepan, jadi tidak ada rugi kalau kita memanfaatkan waktu untuk menulis. wassalam
Bengkalis, 8 november 2017
Oleh : Titin Sumarni
Kasih
mertua terhadap menantunya, disini saya ingin sekali menulis tentang kisah ini,
karena saya merasakan sekali bagaiman peran mertua terhadap menantu, dan
sebaliknya bagai mana peran menantu kepada mertuanya. Karena sering kita
mendengar bahwa menantu dan mertua sering sekali tidak akur atau bahkan sering
terjadi perang dingin, karena mertua sangat sayang kepada anaknya dan begitu
juga istri sangat sayang kepada suaminya, tetapi terkadang karena sayang dan
cintahnya mertua keada anaknya, dan istri kepada suaminya, mereka sebenarnya
adalah memperebutkannya dengan cara mereka sendiri, sehingga terjadi persaingan
untuk mendapatkan perhatian, nah inilah terkadang tidak kita sadarai dan tidak
mau mencari bagai mana solusi yang terbaik sehingga antara menatu dan menrtua
saling menyayangi satu sama lainnya, sehingga terbina keluarga yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Kisahku dan Ibu Mertuaku ....
Sudah sepuluh tahun kami menikah, sepuluh tahun yang lalu
saya dibawa oleh suami saya untuk ikut kekampung halamannya, yang artinya saya
akan tinggal jau dari keluarga saya, orang tua tertrcinta, karena jarak antara
rumah orang tua saya dengan rumah keluarga suami rumah mertua jaraknya cukup
jau, orang tua saya tinggal di Bengkulu, sedangkan rumah suami ada di Bengkalis
Riau, kalau menggunakan kendaraan darat lebih kurang dua hari satu malam, dan
untuk menggunakan jalan udara pesawat tidak ada rote penerbangan untuk
pekanbaru-bengkulu dan kalaupun harus di paksakan harus transit terlebih dahulu
ke Jakarta baru ke Bengkulu, atau dari Kota Batam ke bengkulu. Sehingga kecil
sekali kemungkinan kami untuk sering pulang kerumah orang tua saya, saya harus
melawan rasa rindu saya kepada keluarga terutama kepada orang tua saya.
Setelah
menikah saya dirumah orang tua suami yaitu di rumah mertua karena suami saya
belum cukup uang untuk membeli rumah atau membuat rumah, karena waktu itu baru
menikah dan tabungan suami belum cukup untuk itu, sedangkan mau mengontrak
rumah mertua laki-laki saya melarang, mertua saya bilang lebih baik tinggal
bersama dulu, makan kita sama-sama, tidak makan juga kita sama-sama, dan rumah
ini masih cukup luas untuk kalian berdua tempati juga, kata bapak mertua saya
waktu itu, waktu kami mengutarakan untuk mengontrak rumah, sedangkan ibu mertua
saya tak sanggup berkata-kata karena mendengar kami mau pindah rumah dia sudah
bercucuran air matanya, karena dia tidak mau pisah dengan anaknya.
karena
suami saya adalah anak tertua, dan anak laki-laki satu-satunya. Melihat ibu
mertua sudah bercucuran air matanya, saya pun jadi tidak tega untuk berkeras
hati mau memisahkan ibu sama anaknya, dan sayapun akhirnya juga ikut menangis
dan memeluk ibu mertua saya, karena saya juga teringat dengan ibu saya, yang
saya tinggalkan setelah saya menikah, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa
karena saya harus ikut sama suami, dan orang tua saya juga bilang bahwa seorang
istri harus ikut suaminya kemanapun suami pergi, walaupun waktu itu saya tau
pastilah orang tua saya menangis waktu saya tinggalkan walaupun didepan kami
dia nampak begitu tegar saat melepaskan kepergian saya waktu itu.
Selama
satu tahun kami tinggal satu rumah dengan mertua, lalu bapak mertua saya bilang
“Bapak tau kalau sudah berkeluarga pastilah ingin memiliki rumah sendiri,
karena sudah Bapak rasakan dahulu, sewaktu bapak baru menikah sama ibu kalian,
jadi kalau kalian mau, Bapak izinkan untuk membuat rumah, namun jangan
jauh-jauh”, kata Bapak mertua saya kepada saya dan suami, dan dia berkata lagi
“ kalian siapkan saja dulu bahan-bahan bangunannya, bangunlah rumah disebelah
rumah kita ini saja, karena tanah untuk membangun masih cukup luas untuk ukuran
rumah pribadi” katanya waktu itu. Dan singkat cerita akhirnya kami membuat
rumah dekat dengan rumah mertua.
Setela
rumah kami selesai, mertua laki-laki saya meninggal dunia, kami semuah waktu
itu sangat sedih karena kami merasa belum bisa membahagiakannya, dan kami
merasa kami telah banyak menyusahkannya, belum sempat kami membalas kasih
sayangnya kepada kami, ternyata dia sudah mengahadap ilahi, menghadap Allah
SWT, kami hanya bisa berdoa semoga Bapak di terimah disi Allah SWT, dan
ditempatkan di surganya Allah yang terindah aamiin yarabal alamin.
Setelah
ayah mertua meninggal dunia, tinggallah ibu mertua, kami sangat membutuhkan
satu dangan yang lainnya, ibu butuh kami dan kami sangat butuh ibu, tetapi
disini ibu walaupun dia ditinggal suaminya yaitu ayah mertua saya, beliau tidak
pernah mau merepotkan kami, bahkan dialah yang paling tegar di antara kami, dia
yang selalu menyayangi kami dengan segenap kelembutannya dan ketulusan hatinya,
dia selalu merawat kami, kasih sayangnya ini tidak bisah saya lupakan sama
sekali, kasih sayangnya tidak terbatas kepada anak-anaknya termasuk kepada saya
tidak pernah dia membedakan bahwa saya adalah menantunya.
Setelah
rumah selesai, kamipun mempunyai anak, disinilah bermulah saya menyadari betapa
Ibu Mertua saya sangat menyayangi saya, dia memperlakukan saya tidak ubahnya
dia melayani anak kandungnya sendiri, walaupun saya jau dari orang tua saya,
tetapi saya tidak merasakan tidak punya keluarga, saya tidak merasa saya jau
dari orang tua kandung saya, karena apa yang saya butuhkan sudah terpenuhi oleh
kasih sayang mertua kepada saya. Tidak sedikitpun mertua saya meninggalkan saya
di saat saya lagi butuh mereka, disaat saya terbaring lemah tidak berdaya, ibu
mertualah yang selalu merawat saya, dan merawat anak saya dan bahkan semua
urusan rumah tangga kami diselesaikan ibu mertua tanpa dia merasa lelah.
Setelah
saya sembuh, dan saya harus bekerja ibu mertualah yang selalu mensuport saya
untuk tidak khawatir meninggakan anak karena harus bekerja. Ibu mertualah yang
merawat anak saya dan bahkan kalau saya lelah, ibu mertu saya mengerti dengan
keadaanku, dia selelau merawat anak saya dengan setulus hatinya, bahkan beliau
tidak pernah pulang kalau belum melihat saya mulai santai mengusur anak dan
mengurus rumah, bahkan dia selalu datang setelah selesai sholat magrib untuk
menjaga anak kami, karena dia tau kami belum makan malam, kegiatan yang dia
lakukan terhadap saya ini tidak perna saya minta sekalipun, karea dia
melakukannya karena kasih sayangnya yang tulus kepada saya dan anak saya,
begitulah orang tua, dia tidak pernah merasa lelah untuk mengurus anak-anaknya,
rasa lelahnya tidak pernah di perlihatkannya kepada kami anaknya, tetapi kami
sebagai anaknya selalu mengeluh dan mengeluh untuk meminta balas kasih kepada
orang tua.
Saya
tidak perna kawatir kalau meningalkan anak saya di kala saya bekerja, bahkan
saya harus keluar kota untuk melaksankan tugas kantor saya, yang mengharuskan
saya untuk meninggalkan anak saya, karena tidak mungkin saya membawa anak di
saat saya harus bekerja, akhirnya terpaksa saya harus meninggalkan anak bersama
neneknya yaitu ibu mertua saya, bukan saya tidak mau mencari baby sister untuk
anak saya, tetapi saya tau pastilah ibu mertua saya merasa bahwa saya tidak
percaya kepadanya, saya tau ibu mertua saya sangat menyayangi anak saya
cucunya, melebihi menyayangi dirinya sendiri, mana mungkin saya menyakiti hati
ibu mertua saya dengan menghadirkan baby sister, sehingga saya akan memisahkan
kebersamaan anak saya dengan neneknya.
Dan
hal ini pernah saya sampaikan kepada suami saya untuk mencari baby sister untuk
mengasuh anak kami, tetapi suami saya memberi pandangan kepada saya untuk
mempertimbangkan ibu kami, ibu mertua saya, yang sangat sayang kepada anak
kami, suami saya bilang, anak kami cucunyalah yang membuat penghiburnya, teman
dia main sehingga dia lupa dengan kesedihannya, bahwa dia sudah di tinggalkan
suaminya, dengan mengingat itu semua saya jadi terharu, dan niat saya untuk
mencarai baby sister yang awalnya hanya ingin meringankan kerja ibu mertua
saya, jadi saya batalkan, tetapi niat ini sempat saya utarakan kepada ibu
mertua saya, dengan kata-kata yang saya ucapkan dengan hati-hati, saya takut melukai
hati ibu mertua saya, tetapi benar adanya kata suami saya, belum selesai saya
berkata, ibu mertua saya sudah meneteskan air matanya, dia takut saya tidak
percaya kepadanya untuk mengasuh anak kami, akhirnya bukanya menyambung
kata-kata saya, saya juga ikut menangis terharu, dan saya akhirnya minta maaf
kepada ibu mertua saya yang telah melukai hatinya untuk memisahkan waktu
kebersaaan anak saya dengan ibu mertua saya.
Dan
waktu bulan puasa, kami selalu melakukan berbuka puasa bersama, karena rumah
kami dengan rumah mertua berdekatan, jadi kami selalu bergantian untuk berbuka
puasa bersama terkadang kami yang kerumah ibu, dan sekali-sekali ibu mertualah
yang kami ajak kerumah kami untuk melakukan puasa dan beribadah bersama, ibu
mertua saya tidak pernah keberatan dengan semuah keputusan kami, mungkin itulah
seorang ibu yang sesungguhnya, karena saya baru memiliki baby saja dan belum
merasa berpisah dengan anak, sehingga saya belum merasakan kehilangan seperti
yang dialami ibu mertua saya,. Tetapi dengan melihat pengorbanan dan kasih
sayang ibu mertua saya ini saya menyadari betapa tulusnya kasih ibu terhadap
anak-anaknya, tanpa memikirkan dirinya sendiri kalau dia bisa dia akan berusaha
mengorbankan apa yang dia punya untuk kebahagaian anak-anaknya.
Oh ibu... betapa mulia
hati mu. Ibu... kau selalu memberikan apa yang tidak bisa kami berikan
kepadamu, kasih mu tiada batas untuk anakmu. Ibu... kau selalu menyayangi
anakmu walau terkadang anakmu ini berbuat salah kepadamu, tetapi ibu tidak
pernah merah dan ibu selalu memaafkan kami anakmu. Ibu...kasihmu tiada batas
untuk kami anakmua.
Ibu...terimalah maaf kami, karna kami yang tidak tau malu, selau membuat hatimu terluka dan sedih atas perbuatan kami, Ibu... maafkan kami anakmu yang tidak tau apa kenginanmu, kami tidak peduali, tidak pernah memperhatikanmu, yang kami tau hanyalah ingin minta di perhatikan oleh mu, tetapi ibu selalu memperhatikan kami tanpa perna meminta kepada kami apa keinginanmu terhadap kami anakmu.
Ibu...terimalah maaf kami, karna kami yang tidak tau malu, selau membuat hatimu terluka dan sedih atas perbuatan kami, Ibu... maafkan kami anakmu yang tidak tau apa kenginanmu, kami tidak peduali, tidak pernah memperhatikanmu, yang kami tau hanyalah ingin minta di perhatikan oleh mu, tetapi ibu selalu memperhatikan kami tanpa perna meminta kepada kami apa keinginanmu terhadap kami anakmu.
Maafkanlah
kami anakmu ini ibu, yang tidak mengerti akan kebutuhan mu. Kami hanya bisa
berdo’a semoga ibu sehat selalu, dan selalu bahagia saat bersama kami anakmu.
#Salam Literasi
Bengkalis,
14/01/2018
titin sumarni November 06, 2018 Admin Bandung Indonesia
KASIH ORANG TUA KEPADA ANAKNYA (Mertua-Menantu)
Oleh : Titin Sumarni
Kasih
mertua terhadap menantunya, disini saya ingin sekali menulis tentang kisah ini,
karena saya merasakan sekali bagaiman peran mertua terhadap menantu, dan
sebaliknya bagai mana peran menantu kepada mertuanya. Karena sering kita
mendengar bahwa menantu dan mertua sering sekali tidak akur atau bahkan sering
terjadi perang dingin, karena mertua sangat sayang kepada anaknya dan begitu
juga istri sangat sayang kepada suaminya, tetapi terkadang karena sayang dan
cintahnya mertua keada anaknya, dan istri kepada suaminya, mereka sebenarnya
adalah memperebutkannya dengan cara mereka sendiri, sehingga terjadi persaingan
untuk mendapatkan perhatian, nah inilah terkadang tidak kita sadarai dan tidak
mau mencari bagai mana solusi yang terbaik sehingga antara menatu dan menrtua
saling menyayangi satu sama lainnya, sehingga terbina keluarga yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Kisahku dan Ibu Mertuaku ....
Sudah sepuluh tahun kami menikah, sepuluh tahun yang lalu
saya dibawa oleh suami saya untuk ikut kekampung halamannya, yang artinya saya
akan tinggal jau dari keluarga saya, orang tua tertrcinta, karena jarak antara
rumah orang tua saya dengan rumah keluarga suami rumah mertua jaraknya cukup
jau, orang tua saya tinggal di Bengkulu, sedangkan rumah suami ada di Bengkalis
Riau, kalau menggunakan kendaraan darat lebih kurang dua hari satu malam, dan
untuk menggunakan jalan udara pesawat tidak ada rote penerbangan untuk
pekanbaru-bengkulu dan kalaupun harus di paksakan harus transit terlebih dahulu
ke Jakarta baru ke Bengkulu, atau dari Kota Batam ke bengkulu. Sehingga kecil
sekali kemungkinan kami untuk sering pulang kerumah orang tua saya, saya harus
melawan rasa rindu saya kepada keluarga terutama kepada orang tua saya.
Setelah
menikah saya dirumah orang tua suami yaitu di rumah mertua karena suami saya
belum cukup uang untuk membeli rumah atau membuat rumah, karena waktu itu baru
menikah dan tabungan suami belum cukup untuk itu, sedangkan mau mengontrak
rumah mertua laki-laki saya melarang, mertua saya bilang lebih baik tinggal
bersama dulu, makan kita sama-sama, tidak makan juga kita sama-sama, dan rumah
ini masih cukup luas untuk kalian berdua tempati juga, kata bapak mertua saya
waktu itu, waktu kami mengutarakan untuk mengontrak rumah, sedangkan ibu mertua
saya tak sanggup berkata-kata karena mendengar kami mau pindah rumah dia sudah
bercucuran air matanya, karena dia tidak mau pisah dengan anaknya.
karena
suami saya adalah anak tertua, dan anak laki-laki satu-satunya. Melihat ibu
mertua sudah bercucuran air matanya, saya pun jadi tidak tega untuk berkeras
hati mau memisahkan ibu sama anaknya, dan sayapun akhirnya juga ikut menangis
dan memeluk ibu mertua saya, karena saya juga teringat dengan ibu saya, yang
saya tinggalkan setelah saya menikah, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa
karena saya harus ikut sama suami, dan orang tua saya juga bilang bahwa seorang
istri harus ikut suaminya kemanapun suami pergi, walaupun waktu itu saya tau
pastilah orang tua saya menangis waktu saya tinggalkan walaupun didepan kami
dia nampak begitu tegar saat melepaskan kepergian saya waktu itu.
Selama
satu tahun kami tinggal satu rumah dengan mertua, lalu bapak mertua saya bilang
“Bapak tau kalau sudah berkeluarga pastilah ingin memiliki rumah sendiri,
karena sudah Bapak rasakan dahulu, sewaktu bapak baru menikah sama ibu kalian,
jadi kalau kalian mau, Bapak izinkan untuk membuat rumah, namun jangan
jauh-jauh”, kata Bapak mertua saya kepada saya dan suami, dan dia berkata lagi
“ kalian siapkan saja dulu bahan-bahan bangunannya, bangunlah rumah disebelah
rumah kita ini saja, karena tanah untuk membangun masih cukup luas untuk ukuran
rumah pribadi” katanya waktu itu. Dan singkat cerita akhirnya kami membuat
rumah dekat dengan rumah mertua.
Setela
rumah kami selesai, mertua laki-laki saya meninggal dunia, kami semuah waktu
itu sangat sedih karena kami merasa belum bisa membahagiakannya, dan kami
merasa kami telah banyak menyusahkannya, belum sempat kami membalas kasih
sayangnya kepada kami, ternyata dia sudah mengahadap ilahi, menghadap Allah
SWT, kami hanya bisa berdoa semoga Bapak di terimah disi Allah SWT, dan
ditempatkan di surganya Allah yang terindah aamiin yarabal alamin.
Setelah
ayah mertua meninggal dunia, tinggallah ibu mertua, kami sangat membutuhkan
satu dangan yang lainnya, ibu butuh kami dan kami sangat butuh ibu, tetapi
disini ibu walaupun dia ditinggal suaminya yaitu ayah mertua saya, beliau tidak
pernah mau merepotkan kami, bahkan dialah yang paling tegar di antara kami, dia
yang selalu menyayangi kami dengan segenap kelembutannya dan ketulusan hatinya,
dia selalu merawat kami, kasih sayangnya ini tidak bisah saya lupakan sama
sekali, kasih sayangnya tidak terbatas kepada anak-anaknya termasuk kepada saya
tidak pernah dia membedakan bahwa saya adalah menantunya.
Setelah
rumah selesai, kamipun mempunyai anak, disinilah bermulah saya menyadari betapa
Ibu Mertua saya sangat menyayangi saya, dia memperlakukan saya tidak ubahnya
dia melayani anak kandungnya sendiri, walaupun saya jau dari orang tua saya,
tetapi saya tidak merasakan tidak punya keluarga, saya tidak merasa saya jau
dari orang tua kandung saya, karena apa yang saya butuhkan sudah terpenuhi oleh
kasih sayang mertua kepada saya. Tidak sedikitpun mertua saya meninggalkan saya
di saat saya lagi butuh mereka, disaat saya terbaring lemah tidak berdaya, ibu
mertualah yang selalu merawat saya, dan merawat anak saya dan bahkan semua
urusan rumah tangga kami diselesaikan ibu mertua tanpa dia merasa lelah.
Setelah
saya sembuh, dan saya harus bekerja ibu mertualah yang selalu mensuport saya
untuk tidak khawatir meninggakan anak karena harus bekerja. Ibu mertualah yang
merawat anak saya dan bahkan kalau saya lelah, ibu mertu saya mengerti dengan
keadaanku, dia selelau merawat anak saya dengan setulus hatinya, bahkan beliau
tidak pernah pulang kalau belum melihat saya mulai santai mengusur anak dan
mengurus rumah, bahkan dia selalu datang setelah selesai sholat magrib untuk
menjaga anak kami, karena dia tau kami belum makan malam, kegiatan yang dia
lakukan terhadap saya ini tidak perna saya minta sekalipun, karea dia
melakukannya karena kasih sayangnya yang tulus kepada saya dan anak saya,
begitulah orang tua, dia tidak pernah merasa lelah untuk mengurus anak-anaknya,
rasa lelahnya tidak pernah di perlihatkannya kepada kami anaknya, tetapi kami
sebagai anaknya selalu mengeluh dan mengeluh untuk meminta balas kasih kepada
orang tua.
Saya
tidak perna kawatir kalau meningalkan anak saya di kala saya bekerja, bahkan
saya harus keluar kota untuk melaksankan tugas kantor saya, yang mengharuskan
saya untuk meninggalkan anak saya, karena tidak mungkin saya membawa anak di
saat saya harus bekerja, akhirnya terpaksa saya harus meninggalkan anak bersama
neneknya yaitu ibu mertua saya, bukan saya tidak mau mencari baby sister untuk
anak saya, tetapi saya tau pastilah ibu mertua saya merasa bahwa saya tidak
percaya kepadanya, saya tau ibu mertua saya sangat menyayangi anak saya
cucunya, melebihi menyayangi dirinya sendiri, mana mungkin saya menyakiti hati
ibu mertua saya dengan menghadirkan baby sister, sehingga saya akan memisahkan
kebersamaan anak saya dengan neneknya.
Dan
hal ini pernah saya sampaikan kepada suami saya untuk mencari baby sister untuk
mengasuh anak kami, tetapi suami saya memberi pandangan kepada saya untuk
mempertimbangkan ibu kami, ibu mertua saya, yang sangat sayang kepada anak
kami, suami saya bilang, anak kami cucunyalah yang membuat penghiburnya, teman
dia main sehingga dia lupa dengan kesedihannya, bahwa dia sudah di tinggalkan
suaminya, dengan mengingat itu semua saya jadi terharu, dan niat saya untuk
mencarai baby sister yang awalnya hanya ingin meringankan kerja ibu mertua
saya, jadi saya batalkan, tetapi niat ini sempat saya utarakan kepada ibu
mertua saya, dengan kata-kata yang saya ucapkan dengan hati-hati, saya takut melukai
hati ibu mertua saya, tetapi benar adanya kata suami saya, belum selesai saya
berkata, ibu mertua saya sudah meneteskan air matanya, dia takut saya tidak
percaya kepadanya untuk mengasuh anak kami, akhirnya bukanya menyambung
kata-kata saya, saya juga ikut menangis terharu, dan saya akhirnya minta maaf
kepada ibu mertua saya yang telah melukai hatinya untuk memisahkan waktu
kebersaaan anak saya dengan ibu mertua saya.
Dan
waktu bulan puasa, kami selalu melakukan berbuka puasa bersama, karena rumah
kami dengan rumah mertua berdekatan, jadi kami selalu bergantian untuk berbuka
puasa bersama terkadang kami yang kerumah ibu, dan sekali-sekali ibu mertualah
yang kami ajak kerumah kami untuk melakukan puasa dan beribadah bersama, ibu
mertua saya tidak pernah keberatan dengan semuah keputusan kami, mungkin itulah
seorang ibu yang sesungguhnya, karena saya baru memiliki baby saja dan belum
merasa berpisah dengan anak, sehingga saya belum merasakan kehilangan seperti
yang dialami ibu mertua saya,. Tetapi dengan melihat pengorbanan dan kasih
sayang ibu mertua saya ini saya menyadari betapa tulusnya kasih ibu terhadap
anak-anaknya, tanpa memikirkan dirinya sendiri kalau dia bisa dia akan berusaha
mengorbankan apa yang dia punya untuk kebahagaian anak-anaknya.
Oh ibu... betapa mulia
hati mu. Ibu... kau selalu memberikan apa yang tidak bisa kami berikan
kepadamu, kasih mu tiada batas untuk anakmu. Ibu... kau selalu menyayangi
anakmu walau terkadang anakmu ini berbuat salah kepadamu, tetapi ibu tidak
pernah merah dan ibu selalu memaafkan kami anakmu. Ibu...kasihmu tiada batas
untuk kami anakmua.
Ibu...terimalah maaf kami, karna kami yang tidak tau malu, selau membuat hatimu terluka dan sedih atas perbuatan kami, Ibu... maafkan kami anakmu yang tidak tau apa kenginanmu, kami tidak peduali, tidak pernah memperhatikanmu, yang kami tau hanyalah ingin minta di perhatikan oleh mu, tetapi ibu selalu memperhatikan kami tanpa perna meminta kepada kami apa keinginanmu terhadap kami anakmu.
Ibu...terimalah maaf kami, karna kami yang tidak tau malu, selau membuat hatimu terluka dan sedih atas perbuatan kami, Ibu... maafkan kami anakmu yang tidak tau apa kenginanmu, kami tidak peduali, tidak pernah memperhatikanmu, yang kami tau hanyalah ingin minta di perhatikan oleh mu, tetapi ibu selalu memperhatikan kami tanpa perna meminta kepada kami apa keinginanmu terhadap kami anakmu.
Maafkanlah
kami anakmu ini ibu, yang tidak mengerti akan kebutuhan mu. Kami hanya bisa
berdo’a semoga ibu sehat selalu, dan selalu bahagia saat bersama kami anakmu.
#Salam Literasi
Bengkalis,
14/01/2018
Oleh
Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)
Dalam kegiatan mengajar yang epektif
terkadang dibutuhkan keselarasan, saling menyenangi baik dalam materi yang disampaikan,
suasana pembelajaran, dan yang terpenting adalah tidak merasa antara mahasiswa
dan dosen ada batasan dalam arti kata seorang dosen bukan orang yang di takuti tetapi
di segani dan menyenangkan. Nah disinilah saya selama mengajar sering berpikir
dalam hati bagai mana menjadi seorang dosen yang disegani dan di senangi mahasiswa dalam arti
kata matakuliah yang disampaikan bisa diterimah oleh mahasiswa dan mahasiswa
bisa mengembangkan materi yang di sampaikan oleh dosen, itulah harapan terbesar
dalam mengajar.
Saya menyadarai dalam mengajar terkadang
dosen tidak lebih pintar
dari mahasiswa, terkadang ada kalanya mahaisiswa yang sudah lebih dahulu memahami dan bahkan dosen
malah belum tahu, nah disini dosen dalam mengajar juga belajar, dalam mahasiswa
berdiskusi saya mengamati dan melihat ternyata mahasiswa yang ada di kelas mereka
semuanya hebat-hebat, walaupun terkadang kita harus meluruskan apa yang mereka
diskusikan, terkadang namanya mahasiswa mereka sering ego dengan pendapat
mereka masing-masing. Nah disinlah saya mendapatkan pelajarannya ternyata dalam
berpendapat terkadang pendapat kitalah yang menurut kita adalah yang terbaik
dan pendapat orang lain terkadang kita tidak mau mendengarnya, disini saya
mendapatkan pelajaran bahwa itulah hidup terkadang kita ada benarnya tetapi
kita ada kalahnya kita salah dan butuh pendapat orang lain yang bisa membuat
kita mengerti tentang sesuatu hal, itulah yang sering saya sampaikan kepada
mahasiswa.
Pada suatu kelas kami membahas
diskusi tentang informasi dan sistem informasi, disana berawal saya menyampaikan
definisi informasi dari berbagai pakar, dan sistem informasi dari berbagai
pakar pula, setelah selesai saya menyampaikan barulah dibuka oleh mahasiswa
sesi bertanya “buk apakah pakar ini yang menyampaikan informasi dan sistem
informasi ini sesudah masehi atau sebelum masehi?”, wah pertanyaan yang
bagus sekali saya bilang kepada mahasiswa tersebut karena selama ini dalam saya
mengajar belum pernah ada yang bertanya seperti itu. Lalu saya menjawab “ kan
sudah ada tahunnya defenisi dari pakar yang mengemukakan tentang defenisi
tersebut, jadi sudah jelas pakar yang mendefinisikan informasi dan sistem
informasi yang saya sampaikan ini dia sudah hidup di zamat susudah masehi”,
lalau semua di kelas jadi serentak tertawa, saya juga ikut tertawa, tetapi
dalam hati saya bertanya kenapa mereka tertawa apakah jawaban saya yang polos
atau mahasiswa yang bertanya yang polos, pertanyaan ini saya simpan dalam hati
saja tidak saya sampaikan kepada mahasiswa karena saya tahu mahasiswa tidak
akan menyalakan dosennya.
Kemudian
mereka bertanya lagi seperti ini “ buk saya pengguna berat facebook tetapi
saya tidak setuju dengan adanya facebook bagai mana kalau facebook ini di
hilangkan/dihapus? ” nah disini mulai keluar diskusi berjalan bukan
menjawab tetapi mahasiswa yang meminta kepada saya supaya mereka yang mau
menjawab akhirnya semua mahasiswa mengeluarkan pendapatnya masing-masing, saya
persilakan mereka menyampaikan pendapat mereka tentang media sosial facebook
ini, wah akhirnya diskusi berjalan turus menurus, mahasiswa bergantian
menyampaikan pendapat mereka ada yang bilang kami tidak setuju kalau facebook
ini di hilangkan, ada yang setuju facebook ini dihilangkan dengan berbagai
alasan mereka, saya hanya melihat dan mendengarkan saja pendapat-pendapat dari
mahasiswa ini semuanya serius menanggapi nya, karena yang namanya mahaiswa mereka
masih ingin mempertahankan pendapat mereka masing-masing, dan saya mendengar
dan melihat ternyata lebih banyak yang setuju dengan adanya facebook ketimbang
yang tidak setuju, jadi saya pun akhirnya berkomentar untuk
menjernihkan suasana diskusi, saya ambil kesimpulan dalam diskusi mahasiswa,
bahwa semuanya hampir setuju dengan adanya facebook dan media sosial lainnya. Jadi
media sosial itu tempat menuangkan ide,
berdiskusi memberikan informasi yang menambah wawasan, dengan media
sosial ini kita bisa mengajak teman yang ada di media sosial seperti contohnya facebook
mengajak kearah kebaikan dan memberikan informasi yang bermanfaat sehingga kita
bisa mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat, jadi teman-teman jadikanlah media
sosial ini sebagai media dan sarana kita utuk mengajak kebaikan dan hindarkan
yang tidak baik yang disampaikan di media sosial yang kita ikuti sepaya kita
merasa dengan adanya media sosial ini kita merasa terbantu untuk menyebarkan
informasi di manapun dan kapanpun, dan nyaman dalam menggunakannya kususnya
dalam menuangkan ide-ide yang bagus sehingga menghasilan suatu karya yang bisa
mengispirasi banyak orang, akhirnya diskusi pada kelas kami selesai karena
waktu pertemuan pada hari itu sudah habis, dan saya suruh mereka bertepuk tangan
untuk memberikan A Plus kepada mereka masing-masing. Wassalam, semoga
bermanfaat.
#Salam Literasi
titin sumarni November 06, 2018 Admin Bandung Indonesia
NILAI POSITIF SEBUAH TEKNOLOGI INFORMASI
Oleh
Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)
Dalam kegiatan mengajar yang epektif
terkadang dibutuhkan keselarasan, saling menyenangi baik dalam materi yang disampaikan,
suasana pembelajaran, dan yang terpenting adalah tidak merasa antara mahasiswa
dan dosen ada batasan dalam arti kata seorang dosen bukan orang yang di takuti tetapi
di segani dan menyenangkan. Nah disinilah saya selama mengajar sering berpikir
dalam hati bagai mana menjadi seorang dosen yang disegani dan di senangi mahasiswa dalam arti
kata matakuliah yang disampaikan bisa diterimah oleh mahasiswa dan mahasiswa
bisa mengembangkan materi yang di sampaikan oleh dosen, itulah harapan terbesar
dalam mengajar.
Saya menyadarai dalam mengajar terkadang
dosen tidak lebih pintar
dari mahasiswa, terkadang ada kalanya mahaisiswa yang sudah lebih dahulu memahami dan bahkan dosen
malah belum tahu, nah disini dosen dalam mengajar juga belajar, dalam mahasiswa
berdiskusi saya mengamati dan melihat ternyata mahasiswa yang ada di kelas mereka
semuanya hebat-hebat, walaupun terkadang kita harus meluruskan apa yang mereka
diskusikan, terkadang namanya mahasiswa mereka sering ego dengan pendapat
mereka masing-masing. Nah disinlah saya mendapatkan pelajarannya ternyata dalam
berpendapat terkadang pendapat kitalah yang menurut kita adalah yang terbaik
dan pendapat orang lain terkadang kita tidak mau mendengarnya, disini saya
mendapatkan pelajaran bahwa itulah hidup terkadang kita ada benarnya tetapi
kita ada kalahnya kita salah dan butuh pendapat orang lain yang bisa membuat
kita mengerti tentang sesuatu hal, itulah yang sering saya sampaikan kepada
mahasiswa.
Pada suatu kelas kami membahas
diskusi tentang informasi dan sistem informasi, disana berawal saya menyampaikan
definisi informasi dari berbagai pakar, dan sistem informasi dari berbagai
pakar pula, setelah selesai saya menyampaikan barulah dibuka oleh mahasiswa
sesi bertanya “buk apakah pakar ini yang menyampaikan informasi dan sistem
informasi ini sesudah masehi atau sebelum masehi?”, wah pertanyaan yang
bagus sekali saya bilang kepada mahasiswa tersebut karena selama ini dalam saya
mengajar belum pernah ada yang bertanya seperti itu. Lalu saya menjawab “ kan
sudah ada tahunnya defenisi dari pakar yang mengemukakan tentang defenisi
tersebut, jadi sudah jelas pakar yang mendefinisikan informasi dan sistem
informasi yang saya sampaikan ini dia sudah hidup di zamat susudah masehi”,
lalau semua di kelas jadi serentak tertawa, saya juga ikut tertawa, tetapi
dalam hati saya bertanya kenapa mereka tertawa apakah jawaban saya yang polos
atau mahasiswa yang bertanya yang polos, pertanyaan ini saya simpan dalam hati
saja tidak saya sampaikan kepada mahasiswa karena saya tahu mahasiswa tidak
akan menyalakan dosennya.
Kemudian
mereka bertanya lagi seperti ini “ buk saya pengguna berat facebook tetapi
saya tidak setuju dengan adanya facebook bagai mana kalau facebook ini di
hilangkan/dihapus? ” nah disini mulai keluar diskusi berjalan bukan
menjawab tetapi mahasiswa yang meminta kepada saya supaya mereka yang mau
menjawab akhirnya semua mahasiswa mengeluarkan pendapatnya masing-masing, saya
persilakan mereka menyampaikan pendapat mereka tentang media sosial facebook
ini, wah akhirnya diskusi berjalan turus menurus, mahasiswa bergantian
menyampaikan pendapat mereka ada yang bilang kami tidak setuju kalau facebook
ini di hilangkan, ada yang setuju facebook ini dihilangkan dengan berbagai
alasan mereka, saya hanya melihat dan mendengarkan saja pendapat-pendapat dari
mahasiswa ini semuanya serius menanggapi nya, karena yang namanya mahaiswa mereka
masih ingin mempertahankan pendapat mereka masing-masing, dan saya mendengar
dan melihat ternyata lebih banyak yang setuju dengan adanya facebook ketimbang
yang tidak setuju, jadi saya pun akhirnya berkomentar untuk
menjernihkan suasana diskusi, saya ambil kesimpulan dalam diskusi mahasiswa,
bahwa semuanya hampir setuju dengan adanya facebook dan media sosial lainnya. Jadi
media sosial itu tempat menuangkan ide,
berdiskusi memberikan informasi yang menambah wawasan, dengan media
sosial ini kita bisa mengajak teman yang ada di media sosial seperti contohnya facebook
mengajak kearah kebaikan dan memberikan informasi yang bermanfaat sehingga kita
bisa mendapatkan informasi lebih cepat dan akurat, jadi teman-teman jadikanlah media
sosial ini sebagai media dan sarana kita utuk mengajak kebaikan dan hindarkan
yang tidak baik yang disampaikan di media sosial yang kita ikuti sepaya kita
merasa dengan adanya media sosial ini kita merasa terbantu untuk menyebarkan
informasi di manapun dan kapanpun, dan nyaman dalam menggunakannya kususnya
dalam menuangkan ide-ide yang bagus sehingga menghasilan suatu karya yang bisa
mengispirasi banyak orang, akhirnya diskusi pada kelas kami selesai karena
waktu pertemuan pada hari itu sudah habis, dan saya suruh mereka bertepuk tangan
untuk memberikan A Plus kepada mereka masing-masing. Wassalam, semoga
bermanfaat.
#Salam Literasi