Jangan memandang kebelangkang, jika memandang kebelakang akan membuatmu ragu untuk melangkah, fokuslah ke depan untuk menyongsong hari yang lebih cemerlang

Assalammualikum Selamat datang di goresan inspirasi ku

Kesayanganku 11: Sudah Bisa Pasang Jempol OK

Oleh Titin Sumarni




Dalam beberapa hari ini kesayangan kami sudah bisa pasang jempol OK, karena dengan bersusah paya si comel ebed ingin memasang jempol ok tetapi belum bisa-bisa, si comel suka sekali bilang mantap dan bilang ok, misalnya jika dia makan sesuatu seperti makan nasi atau makan apa saja maka si comel ebed akan bilang “emmm enaknye….”, sambil menunjukkan jarinya yang berusaha menunjukkan jempok ok tetapi belum bisa-bisa, si comel selalu mengembangkan jari tangannya, dan terkadang sudah bisa menunjukan jari jempol dan telunjuk, tetapi belum juga bisa menutup jari telunjuk dan kalau kami ajarkan untuk menutup jari telunjuk jika di lepas pasti jari telunjuknya akan terbuka lagi bahkan jari tengahpun akan ikut terbuka, tetapi tidak pernah menyurutkan si comel untuk bilang “mantap…” sambil mengembangkan jari-jarinya dan berusaha juga menutup jarinya menirukan gaya kami yang mengajarkan hanya membuka jempol saja.

Sambil berjalan si comel ebed suka sekali bilang “mantap…” sambil mengembangkan jari-jarinya dan berusaha menutup jarinya tetapi yang tekembang masih juga hanya jari telunjuk dan jempol, saya sempat juga khawatir takut ada masalah di jari tangan si comel kami, dan saya bilang sama papanya si comel ebed “bagaimana jari tangan si comel kita ini pa bisa tidak nanti ya menutup jari telunjuknya dan menunjukkan jari jempol untuk bilang ok atau mantap” kataku sama papanya si comel, lalu papa si comel bilang “belum saja ma… tunggu saja dulu Insyaallah bisa nanti tu, kan adek masih kecil belum nyampai dua tahun lagi ma…” kata papa si comel bilang ke saya.

Dalam beberapa hari ini saya melihat si comel sudah bisa menutup jari-jarinya dan hanya membuka jempolnya saja dan bilang mantap, ok…sampil mengacung-acungkan jempolnya menunjukkan kepada saya waktu saya pulang kerja, lalu saya kaget eh..eh… anak mama sudah bisa menunjukkan jempolnya bilang ok sambil saya memeluk si comel dan mencium tangannya dan tak lupa mencium jari jempol si comel karena saya sangat senang sekali melihat perkembngan si comel kami, dia selalu berusaha dan berusaha untuk menunjukkan keterampilannya, lalu embah sama bibik langsung cerita “tadi siang adek comel udah bisa menunjukkan jempolnya waktu bilang mantap pas makan siang, tetapi masih berganti-ganti antara tangan kiri dan tangan kanan yang bisa, kata embah dan bibik cerita kepada saya, lalu saya mengangguk-anggukkan dan memeluk si comel kami dengan perasaan senang.

Pada waktu saya memakaikan baju untuk si comelku karena kami mau mengajaknya pergi ke undangan pesta tempat saudara, lalu saya pakaikan baju kesukaan si comel dan tak lupa memakai sepatu dan topi karena kalau tidak lengkap si comelku tidak akan bergerak alias mematung, karena dia tau masih ada yang kurang dengan dandanannya, setelah semua terpasang tidak lupa si comel bilang “mantaaap….”, lalu kami juga bilang “ OK…adek comel sudah ganteng”, dan  si comel juga akan menirukan gaya bicara kami sambil menunjukkankan jempolnya “ ok adek comel anak mama sudah ganteng” kata sicomel kami… sepontan kami semua tertawa dan kami sangat senang dan terhibur dengan tingkah si comel kami ini.

Semoga si comel sehat selalu dan menjadi anak yang pintar menjadi kebanggan kami semua, terutama selalu sayang sama kami seluruh keluarganya….
Itulah ceritaku hari ini untuk si comel ebed kesayangan kami semua, wassalam
#SalamLiterasi
Bengkalis, 21/12/18
Titin sumarni ijal  

Cerita Siang


*** Cerita Siang ***
Oleh: Titin Sumarni

Setelah istirahat jam kantor, kami bermaksud untuk pergi mencari makan karena kami tidak pulang dan kami bermaksud untuk mencari rujak kesukaan saya dan ibu muf teman sekaligus kakak bagi saya, sebelum pergi untuk mencari makanan kami sengaja menyelesaikan kewajiban kami sebagai umat muslim sholat zuhur terlebih dahulu, karena jika sudah selesai sholat kami bebas rasanya untuk pergi-pergi karena di kampus tempat kami bekerja tinggal mahasiswa ujian dan pada siang hari ini kami tidak ada mengawas ujian sehingga kami memutuskan sambil mencari rujak juga kami berkeliling untuk sekedar refresing alias cuci mata melihat pakaian anak-anak dan pakaian kami juga walaupun tidak ada pakaian kami yang kami beli tetapi kami membeli pakaian untuk anak-anak saja.

Pada saat kami mau membeli rujak ternaya rujak tempat langganan kami masih tutup, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ketoko sepatu untuk sekedar melihat-lihat, dan beberapa toko yang kami masuki tetapi pilihan kami juga belum ada yang cocok, dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi lagi ke tempat rujak, dan lagi-lagi tempat rujak langganan kami masih tutup, akhirnya kami memutuskan lagi untuk pergi melihat baju anak-anak, beberapa toko kami masuki dan kami juga sudah membeli beberapa baju untuk anak-anak, saya membeli baju untuk sicomelku ebed dan ibu muf juga membeli baju untuk anaknya.

Setelah beberapa baju yang kami beli kami memutuskan lagi untuk ke tempat rujak langganan kami, dan sebelum sampai ketempat rujak kakak saya ibu muf mengajak ke toko busana untuk melihat-lihat baju kami, dan akhirnya kami memutuskan ke toko busana yaitu family busanan, nah disinilah bermula cerita yang cukup menjengkelkan hati pada siang hari ini, pada saat kami mau belok kejalan raya menuju toko busana tersebut tiba-tiba kami di stop dari belakang oleh pak polisi….

Kami pura-pura tidak melihat aj polisi sedang memanggil-manggil kami untuk berhenti walaupun motor yang saya bawa sengaja saya agak lambat, dan ternyata polisi yang memanggil kami langsung memotong jalan kami sehingga kami terpaksa untuk berhenti, dan pak polis bertanya “ ibu tau apa kesalahan ibu…” kata pak polisi, dengan senyum saya juga menjawab “tau pak…”, “ya ibu melangga peraturan lalu lintas, ibu tidak memakai helm ganda” kata pak polisi….” Ya pak maaf…saya berkata dengan polos” lalu polisi meminta untuk menunjukan STNK, SIM, dan Alhamdulillah yang di minta saya semuanya lengkap, tetapi kesalahan kami tidak memakai helm ganda, karena kami mengira pak polisi istirahat juga sehingga tidak ada rahazia, makanya kami memutuskan untuk memakai satu helm saja, dan kami juga tidak kepikiran waktu mau pergi sebelumnya untuk keliling-keliling dahulu cuci mata, dan akhirnya kejadian kami di tilang polisi….

Hemm… memang masalah-masalah ini kami ciptakan sendiri tetapi semua ini diluar kehendak, dan akhirnya kami di bawa ke posko ronda polisi dan kami di tilang, polisi menawarkan “apakah ibu mau membayar langsung di sini atau ibu mau di tilang dan pembayarannya melalui Bank BRI” kata polisi, lalu kami memutuskan untuk membayar tilang melalui Bank BRI.

Akhirnya kami memiliki kerjaan lagi, dalam perut yang sudah keroncongan kami juga harus pergi membayar tilang. Ya… apa boleh buat ini semua karena akibat kelalaian kami sendiri tidak mematuhi peraturan lalu lintas, akhirnya kami selesai membayar tilang di Bank BRI dan kami pergi kembali di posko ronda polisi untuk menunjukan bukti pembayaran dan menebusnya dengan SIM saya, setelah menyerahkan bukti pembayaran dan SIM saya di berikan oleh polisi, kami di ajak polisi untuk ber photo bukti kami telah menyerahkan bukti pembayaran tilang, tetapi saya lupa untuk meminta diphoto juga dengan HP saya, karena saya menyerahkan agak sedikit cemberut, jadi terlupa deh untuk berphoto sama pak polsis hehe….

Setelah semua urusan kami selesai dengan polisi, tidak menyurutkan kami untuk ke toko busana yaitu family busana, tetapi toko yang kami tuju eh malah tutup. Lalu saya bilang sama ibu muf kakak saya oh walah bu kita yang tadinya bela-belain mau ke toko busana tersebut samapi ditilang pak polisi malah tokonya tuutp.

Akhirnya kami pergi ke tempat rujak langganan kami, karena saya bilang sama ibu muf kakak saya perut saya sudah lapar sekali bu ayo kita makan dulu ya sebelum kita pergi-pergi lagi. Dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi makan rujak dan Alhamdulillah rujaknya sudah di buka tetapi yang antri sudah banyak, kami kebagian antri yang ke depalan, dengan sabar kami menunggu karena dari kampus tadi kami hanya ingin memakan rujak, dan kebetulan di sebelah rujak juga ada yang menjual nasi padang, kami memutuskan membeli nasi padang satu porsi, sambil menunggu kami makan berdua dan setelah selesai makan akhirnya rujak pesanan kami sampai, kami melanjutkan untuk memakan rujak, dan kenikmatan makan rujak siang-siang tadi membuat semua masalah tadi yang tilang polisi sirna dari pikiran kami. Yang ada hanya ingin kenikmatan enaknya makan rujak saja hehe…



Dari ceritaku hari ini itulah hidup yang memiliki lika-liku cerita didalamnya ada cerita suka dan duka yang kita lalui, tergantung kita menyikapinya saja, jika kita mengaggap masalah yang dihadapi dengan santai maka masalah tersebut tidak akan terlalu membebani hidup kita, tetapi jika kita terlalu mengganggap masalah tersebut terlalu serius maka masalah tersebut akan membebani dan membelenggu dalam diri kita sehingga kita akan stress dan berprasangka yang tidak-tidak kepada sang maha pencipta… jadi menurut saya hadapi saja kehidipan ini dengan biasa-biasa saja, apapun itu masalahnya baik duka mupun suka. Sehingga kita akan menjadi orang yang selalu bersyukur atas apa yang terjadi menimpah diri kita. wassalam
Salam literasi



Bengkalis, 20/12/18
Titin sumarni Staf pengajar di STAIN Bengkalis


Kesayanganku 10: Sudah Bisa Mengarang Lagu Sendiri


Oleh Titin Sumarni

Hari ini saya mau menuliskan kembali tentang kesaynganku si Comel Ebed, rasanya berhari-hari selalu saya tinggalkan untuk bekerja dan bekerja sehingga waktuku habis di tempat kerjaku dan waktu kebersamaan bersama kesayanganku rasanya sedikit sekali hanya di hari sabtu dan minggu saja dan terkadang hari sabtu dan minggu itu juga terpakai kerja jika ada pekerjaan yang benar-benar harus di lakukan pada waktu libur tersebut.

Setelah pulang kerja karena seharian kerja memang terasa letih tapi semua itu terbayarkan rasa letih hilang semua karena melihat kesayangaku si comel ebed yang semakin hari tumbuh dan tumbuh besar dan keahliannya semakin meningkat saja yang membuat kami selalu terhibur dan merasa sangat senang dengan kehadiran si comel di tengah-tengah keluarga kami yang sebentar lagi akan memasuki genap dua tahun pada tanggal 22 desember 2018, ada saja yang dilakukannya yang membuat kami bangga dan bahagia melihat perkembangannya.

Selain sudah mulai bertanya-tanya tentang ini dan itu, apa ini.. apa itu… macam mane ndak buat ini….sambil melakukan sesuatu yang ingin dibuatnya, seperti memasang tangan robot yang di lepasnya sambil berusaha memasang tangan robot tetapi si comel sambil berkata macam mane ndak buat ini…dan jika dia tidak bisa melakukannya maka si comel akan memanggil, “mama macam mane ndak pasang ini….” dan saya bertanya walaupun sudah ditunjukkan si comel sama saya,  “pasang apa sayang…” lalu si comel akan menjawab “macam mane ndak pasang tangan robot adek…”, lalu saya memasang dan mengajarkan sama si comel ebed cara memasangnya, sehingga si comel akan melepas kembali tangan robot yang sudah saya pasang dan berusaha memasangnya kembali, walaupun terkadang meminta bantuan saya kembali, dan jika berhasil si comel ebed akan bertepuk tangan dengan keberhasilannya, sekarang ini semua sudah ditanya sama si comel ebed, bahkan sekarang si comel ebed sudah bisa mengarang lagu sendiri, yang kala itu hari hujan si comel belum tidur siang dan sepontan kata embah (nenek) si comel bernyanyi:
Hari hujan yeyeye…
Mama tak bisa balek
Papa tak bisa balek
Biyu tak bisa balek
Hari hujan yeyey..

Sambil melompat-lompat si comel bernyayi dengan nyayiannya tersebut selalu berulang-ulang di nyayikan si comel, setelah saya pulang si colel langsung mengejar saya dan memeluk dan mempraktekkan nyaniannya “mama tak bisa balek hari hujan yeyeye….”, begitu juga dengan papa dan biyunya sambil berlari menghampiri siapa yang pulang dia langsung mengejar dan memeluk dan menyayikan nyaiannya papa tak bisa balek atau biyu tak bisa balek hari hujan yeyeye…, membuat kami heran dan gemas melihat tingkah si comel ebed yang mempraktekkan nyayiannya.

Selain jika hari hujan si comel bernyayi, dan pada waktu saya bermain berdua bersama bermain mobil-mobilan, mobil si comel di bongkar-bongkarnya sehingga mobilnya jadi rusak, dan saya bilang nah mobil adek jadi rusak sayang…, dan langsung sepontan si comel ebed  bernyayi “mobel adek rusak adek tak dapat main yeyeye…. dan berulang-ulang si comel bernyayi “mobil adek rusak adek tak dapat main yeyeye…” sehingga saya juga ikut menyayikan nyayian si comel.

Begitu juga jika dia minum susu dan susunya sudah habis, setelah susu di habiskan si comel melirik botol susunya dan langsung spontan bernyayi “susu adek habis adek tak bisa minum yeyeye…”, jadi sekarang ini semua dinyaykikannya, mengenang si comelku sudah bisa bernyanyi dengan gayanya sendiri itu yang membuat saya selalu kangen jika berada jau dari si comelku, sehingga kenangan ini jika tidak saya abadikan rasanya ada yang hilang karena jika dia sudah besar nanti kenangan seperti ini akan hilang dan paling hanya bisa menjadi cerita begitu saja tanpa ada bukti tertulis untuk di kenang.
Semoga dengan catatan-catatan singkatku ini bisa menjadi kenangan dan catatan si comel kesayang kami suatu hari nanti.

Bengkalis, 20/12/2018
TitinSumarni ijal


Kesayanganku 9 : Mulai Tanya-tanya


Kesayanganku 9 : Mulai Tanya-tanya
Oleh Titin Sumarni



Sebelum memulai aktifitas saya ingin menggoreskan sedikit catatan untuk kesayanganku si Comel Ebed, saya teringat waktu saya kurang sehat dan dua hari istirahat di rumah, sambil istirahat saya melihat dan memperhatikan aktifitas si comel kami yang semakin hari semakin aktif saja, si comel tidak mau diam bermain kesana kemari di rumah dan semua mainannya di keluarkan, kalau di kemas mainanannya kedalam bok tempat mainannya maka si comel akan langsung mengambil mainan yang sudah dikemas di dalam box dan mencurahkan (mengeluarkan semua mainan yang sudah di kemas di dalam box tempat mainan si comel, sehingga semua mainan berserakan di lantai, lalu si comel akan main di tengah-tengah serakan mainannya, kami menyaksikan si comel bermain dengan asiknya bersama mainannya sambil sekali-kali dia bertanya nama-nama mainannya, padahal dia sudah tau nama-nama mainannya, misalnya dia kan mengambil binatang harimau maka dia akan memanggil saya atau orang yang ada di dekatnya untuk bertanya “ma…ini ape…?” kata si comel bertanya begitu dengan mainan yang lain si comel ebed akan mengambil mainan yang lain dan menunjukkan sambil bertanya “ ini ape…?” walaupun semua mainannya si comel sudah tau semua namanya.

Pada waktu kami mau makan siang bersama kebetulan hari itu hari libur, jadi kami makan siang bersama, si comel duduk di kursi meja makan bersama-sama kami, biasanya saya memberikan si comel ebed makan sendiri dengan memberikan nasi didalam piring plastic yang sudah di kususkan untuk sicomel dan gelas kusus untuk si comel. Pada saat kami lagi asik makan, lalu si comel berdiri di atas kursi dan mau menggapai gelas milik si Biyu (kakak Nora), tetapi si comel bertanya terlebih dahulu “ambil ini boleh…?” kata si Comel Ebed, lalu kami serentak dengan sepontan bilang “ tidak boleh…” dan si comel berkata lagi sambil menunjuk ceret air minum “ini Boleh….?” Dan kami juga serentak menjawab lagi “ tidak Boleh…” dan tidak puas sampai di situ saja si comel terus menunjuk apa saja yang ada di meja makan untuk bertanya “ ini boleh…?” dengan suara yang khas dan lucu bertanya lembut “ ini boleh…?” membuat kami sangat gemes melihat tingkah si comel Ebed yang semakin hari semakin ada saja peningkatanya, sambil bilang tiding boleh saya menjelaskan ke pada si comel ebed, “ini tidak boleh sayang kalau gelas nanti pecah adek comel belum bisa memegangnya dengan biak nanti jatu pecah nanti…” begitu saya menjelaskan kepada si comel, dan begitu juga dengan yang lainnya kenapa tidak boleh, kalau tidak di jelaskan dengan baik maka si comel akan terus ingin mengambil barang yang di tunjuknya.

Pada pagi hari sekitar jam 6.20 si comel masih malas-malasan di tempat tidur, karena saya juga pekerjaan rumuah sudah beres dan tinggal menunggu mau siap-siap berangkat kerja saya juga ikut malas-malasan sambil bermain bersama si comel kami di tempat tidur, lalu Biyu (kakak nora) masuk untuk berpamitan mau berangkat ke sekolah, lalu si Comel ebed dengan sepontan bertanya “ mau kemana tu…?” kata si comel yang membuat kami heran kok si comel ebed sudah bisa bertanya seperti itu pada si Biyunya, lalu si biyu juga langsung mendekati si comel ebed sabil mencium pipi si comel dan menjawab pertanyaan si comel ebed “ Biyu mau sekolah…” kata biyu. Lalu si comel dengan sepontan juga berkata menirukan gaya si Biyunya “ Biyu mau secolah…” dengan nada yang agak pelat dan membuat kata-katanya lucu membuat kami semua gemas melihat si comel kami ini yang sudah pintar sekali ngomong.
Setelah selesai malas-malasan di tempat tidur saya memandikan si comel ebed, karena saya sudah mau siap-siap pergi kerja tetapi saya tetap menunaikan tugas saya sebagai ibu terlebih dahulu yaitu memandikan dan menyiapkan sarapan untuk si comel kami ebed. Setelah selesai mandi saya seperti biasa memberi minyak telon, dan baby Oil pada si comel, nah pada saat itulah si comel bertanya semua apa yang di pegangnya, misalnya Minyak telon si comel bertanya “ ini minyak ape…?” lalu saya menjawab “minyak telon”, lalu si comel mengambil lagi minya Baby Oil dan bertanya “ ini minyak ape…?” lalu saya juga menjawab lagi “ ini minyak Baby Oil sayang” lalu dia mengambil bedaknya dan bertanya lagi “ini ape…?” lalu saya menjawab lagi “ini Bedak adek Comel” lalu si comel tertawa sambil mengelingkan matanya kepada saya, dan mengambil lagi barang yang lainnya dan bertanya lagi, sehingga terus saja gak capek-capeknya dia bertanya sehingga saya terus harus menjawab pertanyaannya sampai baju yang di pakaipun di tanya dengan pertanyaan ini ape…padahal yang ditanyanya semua dia sudah tau, itulah si comelku yang suka sekali membuat kami kerepotan dengan pertanyan-pertanyaanya.

Dalam beberapa hari ini si comel suka sekali ngomongnya di pelat-pelatkan, sebenarnya saya tidak begitu memperhatikan karena saya menganggap si comel memang masih pelat kalau ngomong, tetapi papanya si comel yang selalu memperhatikan perkembangan si comel dalam berbicara, “biasayan si comel ebed kalau ngomong sudah jelas” kata papa, “kok sekarang sudah banyak di pelat-pelatkan gaya ngomongnya” lalu saya juga perhatikan dengan seksama ternaya memenag ia si comel ngomongnya mulai di pelat-pelatkannya, “ muking dia mau manja pa dan dia ingin tau apakah kita memahami kata-katanya apa tidak”, kataku sama papanya si comel, dan si comel sekarang sudah mulai panjang kalau berpicara sehingga si comel ebed mau cepat-cepat ngomongnya sehingga dia berbicara kurang jelas, “ya” kata papa “ngomongnya sudah mulai panjang dan si comel mau cepat-cepat kalau ngomongnya sehingga susah di pahami sekarang ini” kata papanya, karena saya sudah terbiasa dengan bicaranya si comel ebed jadi saya paham saja apa yang di ucapkan si comel ebed.
Dan biyu juga sering cerita bahwa sekarang ini si comel mulai bertanya-tanya banyak kepada biyu, apa yang dipegangnya si comel akan menanyakannya walaupun sebenarnya si comel sudah tau jawabannya, pada saat si buyu lagi latihan melukis, si comel mengambil catnya Biyu dan si comel bertanya “ ini ape Biyu…?” dan begitu juga dengan peralatan yang lainnya yang diambil pasti ditanyakan terlebih dahulu “ ini ape biyu..?”, sehingga Biyu mulai kerepotan menjawab pertanyaan si comel ebed.
Begitu juga dengan cerita Bibik sama Embah juga sudah mulai di tanya-tanya sama si comel ebed, yang membuat embah dan bibik harus menjawab terus pentanyaan si comel, kalau tidak di jawab maka si comel akan terus bertanya… lalu saya bilang ini belum seberapa sebentar lagi semua akan di Tanya sama si comel dan kita harus siap-siap dengan jawaban yang masuk akal kalau tidak akan terus di tanyakan sama si Comel yang rasa ingin tahunya cukup tinggi tentang segala hal. Semoga si comel kami ebed sehat selalu dan menjadi anak yang selalu cerdas, selalu menjadi kebanggan sampai kapan pun Aamiin.
Semoga goresan singkat ini bisa menjadi catatan si comel pada semua yang menyayanginya pada suatu hari nanti.

Bengkalis, 23/11/18
Titin Sumarni Ijal

Kesayanganku8: Pesta Pantai


Kesayanganku 8: Pesata Pantai
Oleh Titin SUmarni

Sudah lama rasanya saya tidak menggoreskan beberapa kata di blog saya, karena beberapa kesibukan dan kondisi badan yang kurang sehat sehingga saya belum sempat untuk menulis, sebenarnya lama sekali rasanya saya ingin menorehkan beberapa kalimat di blog saya yang sudah hampir satu minggu lebih tidak di sentuh, dan hari ini saya ingin bercerita kembali tentang kesayangaku si comel Ebed dan Biyu.

Pada hari minggu kami pergi kepesta pantai yaitu letaknya di pantai Selat Baru salah satu pantai kebanggan kami di kabupaten bengkais tempat berekreasi masyarakta di kabupaten bengkalis yang cukup indah. Dan disini diadakan setiap tahunnya yaitu pesta pantai dengan berbagai macam permainan, seperti permainan gasing, layang-layang Wau, melukis, mewarnai, dan permainan jung, dan banyak lagi macam permaianan yang di adakan Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkalis untuk memeriahkan di pantai selat baru.

Dalam permaian pesta pantai ini tidak ketinggalan si Biyu (kakak Nora) untuk mengikuti acara di dalamnya yaitu Biyu ikut Melukis mewakili sekolahnya (MAN 1 Bengkalis) yang diadakan pada hari sabtu tanggal 17 November 2018, dan pengumuman pemenag seluruh permainan yaitu pada hari minggu tanggal 18 November 2018.

Pada hari minggu waktu pengumuman dan penutupan pesta pantai, disinilah kesempatan saya untuk mengajak si Comel Ebed pergi kepantai karena si Comelku Ebed belum pernah kami ajak pergi kepantai karena saya takut membawanya karena si comel Ebed suka sekali bermain Air dan tidak bisa melihat air si Comel Ebed langsung ingin menyebur dan berendam di dalam air sehingga saya memutuskan belum bisa untuk mengajaknya kepantai kalau hanya saya sendiri atau hanya bersama Biyu kakak Nora saja yang membawa si Comel ebed kepantai, kami berdua belum bisa untuk memantau si comel takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan pada si Comel kami ebed, sedangkan papa si Comel Ebed dalam beberapa bulan ini belum bisa untuk membawa kami jalan-jalan karena beberapa kesibukan dan aktifitas Papa yang cukup padat sehingga belum bisa kami pergi bersama-sama papa untuk jalan-jalan.

Dan pada hari minggu kemaren tanggal 18 November 2018 kami berkesempatan untuk membawa si comel jalan-jalan ke pantai sambil mengatar biyu (kakak Nora) untuk melihat pengumuman pemenang dari berbagai kegitan pesta pantai, dan saya membawa juga Embah (Nenek) dan Bibik si comel untuk ikut bersama kepantai selat baru. Sebelum pengumuman di umumkan kami membawa si Comel melihat-lihat pemandangan patai dan bermain-main di pantai. Si comel ebed melihat air pantai tidak mau diam si comel ebed langsung mau menyebur di dalam air laut yang waktu itu pasang sehingga air penuh di pantai, kami juga belum bisa membawa si comel untuk bermain pasir pantai, karena si comel selalu ingin menyebur di dalam air laut akhirnya kami memutuskan untuk tidak lama-lama di dekat pantai, kami duduk-duduk di tenda yang sudah di siapkan panitia pesta pantai untuk orang tua dan peserta lomba menunggu pengumuman di umumkan. Sambil bermain-main di lapangan si comel meminta di belikan balon dan dia akhirnya asik bermain dengan balon-balon yang di belinya sehingga si Comel lupa untuk menyebur di dalam air laut tadi. Kami semua sangat senang melihat si comel aktif bermain dan berlari kesana kemari membawa balonnya sambil sekali-kali kami juga ikut berlari mengejar si comel jika dia berlari agak jauh dari pandangan mata kami.



Setelah jam 4.30 pengumaman pesta pantai di mulai, dan sampi pada saat penguman melukis tingkat SLTA dan Alhamdulillah si Biyu (kaka Nora) mendapat juara satu dalam kategori melukis Puti tingkat SLTA, kami semua bersukur melihat bakat si biyu yang dalam melikus cukup baik walaupun dalam perlombaan ini masi tingkat kabupaten tetapi kami tetap bersyukur, karena dari hobi melukis biyu ini sehingga Biyu bisa ikut dalam berbagai macam perlombaan, mulai dari melukis sampai ke kaligrafi Biyu sangat berbakat semoga hobi Biyu ini bisa terus di asa sehingga bisa mendapat juara nasional dan bahkan internasional dalam bidang seni lukis dan kaligrafi, walaupun ini bukan hanya untuk sepenuhnya yang ditekuni karena saya berharap si biyu bisa masuk kedokteran jika dia kuliah nanti, semoga harapan ini bisa tercapai karena saya selalu memberikan motivasi dan arahan kepada si Biyu untuk terus mengejar cita-citanya jangan memikirkan berapa biaya yang akan di persiapkan tetapi tetap fokuslah dalam mengejar impian dan cita-cita, karena jika impian itu ada makan ada saja jalan untuk mewujudkannya Insyaallah Allah akan memberikan jalan bagi orang-orang yang mengejar kabaikan dan masa depan yang lebih baik. Semoga anak-anak ku menjadi anak yang baik, soleh dan soleha berbakti kepada orang tua nusa dan bangsa. Aamiin Yrb.




Bengkalis, 21/11/18
Titin Sumarni Ijal

POTENSI PEREMPUAN PESISIR

POTENSI PEREMPUAN PESISIR

POTENSI PEREMPUAN PESISIR 
Oleh: Titin Sumarni (Dosen Satain Bengkalis)


Berawal dari rapat akhir kajian potensi perempuan pesisir di kabupaten bengkalis yang ditajah oleh Prof.DR. Nahiyah Jadi Faras, Musaroh, MSI, Dedek, MSI , yaitu tanggal 21 november 2017, yang dilaksankan di gedung pertemuan badan pemberdayaan perempuan kabupaten bengkalis, yanga mana kajian potensi perempuan pesisir di kabupaten bengkalis ini terdiri dari kecamatan bengkalis, kecamatan bantan, kecamatan rupat dan kecamatan rupat utara, dimana kabupaten bengkalis terdiri 8 kecamatan yang dipisahkan oleh pulau-pulau antara satu kecamatan dengan kecamatan yang lain.
Potensi adalah kemampuan yang bisa di kembangkan dalam hal kekayaan alam yang dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manuasia pada umumnya. Sedangkan menurut Myles Munroe, potensi adalah sesuatu bentuk sumber daya atau kemampuan yang cukup besar namun kemampuan tersebut belum tersingkap dan belum diaktifkan. Potensi juga diartikan kekutan terpendam yang belum dimanfaatkan, bakat tersembunyi atau keberhasilan yang belum diraih padahal sejatinya kita mempunyai kekuatan untuk mencapai keberhasilan tersebut.
Berdasarkan Visi Pembangunan Nasional dan Daerah Tahun 2005-2025 ini mengarah pada pencapaian tujuan nasional/daerah seperti tertuang dalam UUD 1945 yaitu semua rakyak mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya dan memperoleh lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan, mengemukakan pendapat dan melaksanakan hak politiknya, mengamankan dan mempertahankan negara, serta perlindungan dan kesamaan di depan hukum. Tanpa mendiskriminanasi individu, gender dan daerah.
Partisipasi perempuan bidang ekonomi di era sebelum dan awal-awal kemerdekaan di dominasi oleh kerja-kerja di sektor pertanian, hal ini sesuai dengan indonesia sebagai negara agraris. Dari kegiatan penanam bibit padi, menyiangi rumput, mengusir hama, menuai padi, dan akhirnya menjadikan beras dengan menumbuk padi hampir semuanya dilakukan perempuan. (Nahiyah Jadi Faraz).
Menariknya, sebagai perempuan (empu = ahli) kaum hawa ini selalu saja kreatif dalam memanfaatkan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang sangat bernilai ekonomis, seperti melakukan penanaman “ramil” sebagai bahan baku untuk dibuat tenun dan ahirnya dibuat kain, seperti yang dilakukan perempuan-perempuan delanggu (Jawa Tengah) (Sunarjadi, 2007).
Perempuan pesirir khusunya di kabupaten bengkalis, sudah banyak seklai mempunyai potensi baik dari segi kuliner dan kerajinan tangan yang banyak diolah dari bahan hasil tangkapan nelayan, seperti pembuatan kerupuk ikan, terasi udang, yang memiliki rasa yang mulai di perhitungkan bukan hanya di kabupaten Bengkalis dan Propinsi Riau, dan mulai meluas di negara-negara tetangga seperti malaysia dan singapura.
Selain dari kuliner juga mulai di perhitungkan yaitu kerajinan tangan dari bahan sisik ikan yang di buat dengan sangat indah seperti bunga, gantungan kunci dan bros baju, dan juga kerajinan tangan seperti tenun bengkalis yang sangat indah kegiatan ini mulai rutin dilakukan oleh kelomok-kelompok PKK dan bahkan individu, dan sudah mulai memiliki rumah industri seperti yang ada di desa selat baru yang di tajah oleh ibu srimulatsih, dan sudah memiliki rumah produksi dikabupaten bengkalis.
Motivasi perempuan dalam berusaha umumnya untuk mencari uang, sementara laki-laki untuk karir. Mayoritas perempuan pesisir belum punya pengalaman ketika memulai bisnis di bandingkan laki-laki. Usaha perempuan umumnya relatif lebih kecil di bandingkan usaha yang dimiliki laki-laki. Dalam berbisnis perempuan kurangnya pembiayaan, kesulitan mencari pelanggan, kesulitan menemukan tempat bisnis, menemukan karyawan yang tepat dan kurangnya rasa percaya diri. Secara keseluruhan perempuan pengusaha menghadapi tantangan yang sama seperti laki-laki dalam menjalankan bisnis. Sebagai tantangan terkait dalam persaingan serta dalam menjalankan bisnis, sewa, dan permasalahan mencari dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Seperti yang ada di kecamatan bantan selain dari produk yang berbahan ikan dari hasil tangkapan nelayan, juga berasal dari pertanian yang berbahan ubi singkong, yaitu kepuk ubi yang beraneka rasa, berawal dari pendampingan penyuluhan desa yang membimbing masyarakat yang memiliki potensi untuk berusaha dan membantu perekonomian keluarga, yang berawal kerupuk ubi yang dibuat secara manual sehingga kerupuk yang dihasilkan sangat sedikit setiap harinya sedangkan permintaan konsumen sudah cukup menjanjikan sehingga ibu tersebut mendapatkan pendamipingan yang dibantu dalam pemarutan kerupuk ubi singkong, dan sekarang produk yang dihasilkan ibuk tersebut sudah mulai meluas bukan hanya dipasarkan didesa setempat saja tetapi sudah muali meluas kedesa-desa lain dan sudah masuk ke daerah perkotaan kabupaten bengkalis.
Selain di desa bantan masih banyak lagi didesa-desa lain yang memliki potensi yang sangat menjanjikan seperti di desa ketam putih yang juga menghasilkan produk dari bahan ikan juga dari hasil pertanian yaitu seperti sagu, sagu yang diolah seperti mei sagu, sagon rendang, biji mutiara yang bisa dibuat dalam campuran es cendol dan lain-lain sebagainya.
Dan di kabupaten bengkalis juga sudah mulai meluas produknya yaitu lempuk durian, dodol durian, dodol nanas, dan juga manisan seperti manisan pepaya, kedondong, asam paye, dan masih banyak lagi jenis olahan-olahan kuliner yang dihasilkan perempuan pesisir di kabupaten bengkalis. Dan bahkan masih banyak lagi potensi yang dimiliki perempuan-perempuan pesisir di kabupaten bengkalis yang belum di gali dan belum aktif, sehingga petensi-petensi ini perlu di bina dan pendampingan secara inten oleh pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk membuat potensi yang ada tersebut mulai tumbuh aktif dan berkembang.
Dari hasil produk yang dihasilkan perempuan-perempuan pesisir yang telah di jadikan sampel ternyata potensi perempuan yang ada di kabupetn bengkaslis khusunya daerah pesisir memiliki potensi yang sangat menjajikan dalam peningkatan perekonomian keluarga, tetapi semua ini masih perlu pendampingan dari pihak-pihak pemerintah yang terkait sehingga potensi perempuan yang ada di daerah pesisir kabupaten bengkalis tidak tertinggal dengan derah lain dan bisa menopang perekonomian sehingga produk-produk yang dihasilakan perempuan-perempaun yang berpotensi ini bisa mendapatkan mitra kerja yang luas, dan jangkaupan pemasaran juga meluas tidak hanya di daerah setempat tetapi bisa meluas keseluruh lapisan masyarakan indonesia dan bahkan menjangkau ke negara-negara tetangga seperti malaysia dan singapura, sehingga tingkat kemiskinan bisa di atasi dengan pembinaan petensi-potensi perempuan yang ada di daerah pesisir kabupaten bengkalis.
BERPIKIR POSITIF:  DISETIAP MUSIBAH ADA RENCANA ALLAH YANG INDAH

BERPIKIR POSITIF: DISETIAP MUSIBAH ADA RENCANA ALLAH YANG INDAH

BERPIKIR POSITIF: 
DISETIAP MUSIBAH ADA RENCANA ALLAH YANG INDAH
Oleh : Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)

Hari ini saya baru lumayan santai, dan saya muali membuaka media sosial yaitu Facebook, dan sudah banyak sekali postingan tulisan kawan-kawan di group Dosen, dan saya membacanya, tulisan yang sangat menginspirasi saya, sayapun akhirnya termotivasi lagi untuk merangkaikan kalimat-kalimat walaupun belum seindah kaliman yang dituliskan teman-teman, karena sudah beberapa hari saya pakum, disebabkan kesibukan-kesibukan yang datang silih berganti, belum lagi urusan-urusan pribadi seperti tugas di rumah juga harus diselesaikan.
Memang saya akui, saya yang belum bisa menyusun scedule yang baik sehingga banyak waktu yang berlalu begitu saja, dan saya akui juga saya sebagai penulis pemula dan dangkal akan ilmu-ilmu pengetahuan dan masih dangkal dengan pengalaman sehingga ide-ide untuk menulis tidak cepat mengalir utuk di rangkai dalam sebuah kalimat, mungkin inilah kelemahan saya sebagai penulis pemula.
Sambil berpikir apa yang akan saya tulis, saya harus menulis hari ini dan akhirnya saya teringat kejadian saya dalam beberapa hari yang lalu, kajadian yang tidak bisa terlupakan karena kejadian ini sangat menguras pikiran saya, sehingga pikiran ini membuat otak saya tidak bisa bekerja dengan baik dan akhirnya timbul rasa bosan dan keluhan-keluhan terucap begitu saja.
Memang kalau ada masalah seperti usaha tidak sejalan dengan apa yang di inginkan pastilah timbul rasa kekecewaan dan putus asa melanda didalam hati, pikiran yang tidak bisa berkonsentasi lagi, apa yang akan dilakuan, langkah apa lagi yang harus di titih lagi, karena keputusaan yang selalu melanda diri.
Namu semakin keputuasaan selalu dipupuk didalam hati hanya hal yang negatif saja yang akan timbul, tidak ada lagi semangat untuk menghadipi semua cobaan-cobaan dan tidak mau berusaha lagi, usaha di sini adalah melawan rasa putus asa, dan selalu berpikir hal positif sehingga kita bisa maju dan terus maju, melawan rasa jenuh, melawan rasa gunda, melawan rasa kekecawaan yang ada di hati, dan pupuk kembali semgan dihati yaitu berpikiran positif bahwa kita pasti bisa dan akan bisa.
Setelah semangat itu muncul kembali yakinlah kita akan lebih sukses dari sebelumnya karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan keberhasilan demi keberhasilan akan kita dapatkan dengan gemilang. Tetapi untuk mencapai kebangkitan itu memang dibutuhkan waktu dan kerja keras, dan berpikir selalu hal positif, dibalik kegagalan pasti ada kesuksesan dan dibalik musibah ada rencana allah yang indah.
Seperti yang telah saya alami, dalam suatu kegiatan saya sedang bersemangat sekali dalam melakukan pekerjaan tetapi semua sirna begitu saja dengan adanya musibah yang menimpa. Berawal dari rapat ditempat saya kerja, saya membawa lapotop di ruangan rapat tetapi mungin kerena terlalu bersemangat, atau waktu itu saya yang ceroba sehingga laptop waktu saya lagi bekerja, tiba-tiba laptopku jatuh dari atas meja, karena meja yang saya letakkan laptop tidak kuat dan engsel penyangganya tidak ada, siapa yang akan disalahkan, orang yang membuat mejakah...?
Tapi saya tidak merasa orang yang membuat meja yang salah, sayalah yang salah, karena kurang hati-hati dan ceroboh meletakkan barang yang sangat berharga seperti itu sehingga menyebabkan barang yang sangat saya sayangi menjadi rusak, walupun waktu itu hati saya sangat sedih, dan bahkan dihati sangat marah tetapi saya tidak marah kepada orang lain saya hanya marah kepada diri saya sendiri kenapa secerobo itu. Dengan adanya kejadian ini saya merasa ini adalah tegoran dari Allah, bahwa kita harus hati-hati dan jangan sampai lupa diri, jangan terlalu berlebih-lebihan apabilah menginginkan sesuatu, karena Allah sudah mengatur semua Riski yang diberikan pada Umat-Nya dan sambil berdoa didalam hati semoga mendapatkan penggantinya kembali.
Dan tidak begitu lama akhirnya sayapun mendapatkan pengganti laptop saya yang rusak, bahkan saya mendapatkan laptop baru yang lebih bagus dari yang sebelumnya, Alhamdulillah, Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Kepada siapa saja yang di kehendaki-Nya, sambil berucap didalam hati.
Dan bukan itu saja yang membuat saya selalu berpikiran positif, waktu itu juga ada teman saya yang curhat masalah usahanya yang gagal padahal dia sudah sangat berhatap hasil yang bagus dari usaha yang dirintisnya, tetapi juga usaha demi usaha yang di rintas juga tidak berhasil dan dia hampir putus asa, tetapi saya selalu menyemangatinya supaya selalu berpikir Positif kepada Allah SWT, disetiap kegagalan pasti ada rencana Allah yang indah Insyaallah yakinlah, saya menghibur temanku yang curhat waktu itu.
Setelah usahanya mulai berjalan kembali, dan tidak begitu lama dia nelepon saya kembali, dan kabar yang dia sampaikin kali ini bukanlah kabar yang sedih lagi, seperti dia curhat waktu itu, tetapi kabar yang disampaikannya adalah kabar bahagia, usaha yang dirintisnya ternyata bangkit kembali dan bahkan suda mulai berkembang, dan tak lama kemudian diapun dipanggil untuk bekerja karena sudah lumayan lama juga dia masukkan lamaran tetapi belum juga dipanggil dan dia sebenarnya sudah pasrah, tapi Allah yang maha kuasa akhirnya lamarannya diterima dan dia kini bekerja sesuai dengan keinginannya. Dan akhirnya keinginannya sudah dikabulkan oleh Allah SWT usahnya sekarang lancar dan dia juga bisa bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, “Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT telah melimpahkan rahmatnya kepada kami katanya” waktu ditelepon. Dan saya ingatkan kembali kepadanya “ya karena kita tidak boleh berputus asa, dan jangan berprasangka buruk kepada Allah SWT, karena dia maha mendengar lagi maha mengetahui, Dan Allah SWT sang pemberi Riski, dan ucapan ini juga sebenarnya untuk diri saya sendiri.
Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab, boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita. Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik bagi kita.
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216).
Nah dari masalah-masalah yang dialami, bahwa roda itu memang berputar, kadang diatas kadang juga dibawah, begitu juga dengan kehidupan, terkadang kebahagian datang dan adakalahnya kesedihan atau kesusahan yang datang, tergantung bagaimana kita menyikapi semuanya. Dan apabilah masalah-masalah yang sedang datang maka berpikir positiflah kepada Allah SWT, dan jika kebahagian yang datang jangan sampai lupa dan terlenah teruslah bersyukur dan bersyukur atas rahmat dan karunia dari Allah SWT, semoga dengan menulis artikel ini saya akan selalu berusaha untuk berpikir positif dalam setiap keadaan. Semogga Allah Selalu ada Bersama Kita, Wassalam
SEMINAR HIV AIDS DAN GENERASI BERENCANA STAIN BENGKALIS

SEMINAR HIV AIDS DAN GENERASI BERENCANA STAIN BENGKALIS

SEMINAR HIV AIDS DAN GENERASI BERENCANA STAIN BENGKALIS
Oleh : Titin Sumarni


Alhamdulillah dikampusku STAIN Tercinta, selalu ada kegiatan Mahasiswa, berbagai macam kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini, hampir setiap harinya di aula tidak perna sepi oleh kegiatan-kegiatan mahasiswa, semua ini adalah tidak terlepas dari motivasi-motivasi dan arahan dari bapak Wira Sugiarto, S.IP, M.Pd.I selaku Wakil Ketua tiga.
Termasuk pada kegiatan hari ini yaitu Seminar mahasiswa yang bertemakan HIV AIDS dan Generasi Berencana. Mungkin tema ini tentang HIV AIDS sudah sering di dengar dan bahkan hampir seluruh mahasiswa tau tentang bahaya HIV dan AIDS, tetapi saya melihat antusias mahasiswa untuk mengikuti seminar ini sangat antusias sekali terbukti dari mahasiswa yang berbondong-bondong masuk ke aula kampus tempat seminar berlangsung, saya melihat semua kursih terisi penuh oleh mahasiswa dan bahkan panitianya menambah kursi lagi karena ada mahasiswa yang tidak kebagian kursi untuk duduk.
Sebelum acara dimulai kegiatan ini di isi oleh vokal group mahasiswa yang menyumbangkan pertunjukkannya yaitu menyayikan lagu-lagu yang merdu yang bernuansa islami sesuai dengan nama kampus STAIN, yang bernuansa keislaman dan kemelayuan, saya sangat bangga sekali kepada kreatifitas mahasiswa-mahasiswa ini, sehingga tidak terasa saya sudah berada hampir satu jam sebelum acara resmi dimulai karena melihat pertunjukan dari mahasiswa.
Rentetan acara dibacakan satu persatu oleh pembawa acara, yang acara pertama dimulai dengan penyampaian ketua panitia PIK-M yaitu Riska Saputra, mahasiswa ini adalah salah satu mahasiswa yang berprestasi dia adalah sebagai Duta Pemuda Kreatif di Provinsi Riau adalah salah satu mahasiswa kebanggan warga kampus STAIN Bengkalis.
Acara seminarpun akhirnya berlangsung, Selain membahas tentang HIV AIDS juga membahasas tentang Generasi Berencana, mungkin ini juga salah satu motivasi bagi mahasiswa untuk mengikuti seminar ini batinku, karena generasi berencana itu adalah mahasiswa itu sendiri yang baru akan memulai perjalannya untk menuju masa depan yang gemilang.
Setelah acara berlangsung yang diisi oleh narasumber Rangga Arianto (komisi penanggulangan AIDS Kabupaten bengkalis dan Andi Junior sia (Duta Gendra Riau), mahasiswa mengikuti dengan antusias yang tinggi, karena pematiri menyampaikan materi yang sangat menyentu, dan sehingga saya melihat wajah-wajah mahasiswa yang serius mendengarkannya, sambil sekali-kali narasumber bertanya kepada mahasiswa tentang pemahaman mereka akan penyakit ini. Dan saya mendengarkan dengan seksama ternyata mahasiswa-mahasiswa hampir semuanya sudah tau dengan bahaya penyakit ini dan bagai mana cara mengindari penyakit yang sangat mengerikan ini, semoga bangsa Indonesia dan Khusunya semua warga kampus STAIN Bengkalis terhindar dari penyakit yang mengerikan ini, batinku berucap didalam hati.
Untuk menciptakan generasi yang berencana, berkualitas dan menjadi manusia yang terdepan, sudah seharusnya menghindari hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan yaitu melawan hal-hal yang buruk, seperti memakai obat-obatan terlarang, narkoba dan pergaulan bebas, sudah seharusnya sebagai mahasiswa harus menghindari dari hal-hal yang negatif, sehingga penyakit-penyakit seperti ini akan hilang dari muka bumi ini, karena kemajuan suatu negara adalah di tangan pemuda-pemuda yang keratif dan berencana, sehingga bangsa indonesia akan menjadi negara yang maju dan masyarakat didalamnya adalah masyarakat yang sehat dan makmur, untuk mewujudkan ini semua adalah ditangan pemuda-pemuda indonesia yang kreatif dan berencana yaitu mahasiswa STAIN Bengkalis. Karena kemajuan suatu negara adalah ditangan pemuda-pemuda indonesia yang sehat dan berpengetahuan luas. Jayalah kampusku jayalah mahasiswaku, Mari bersatu untuk menyongsong bangsa yang maju....

INDAHNYA MENULIS

INDAHNYA MENULIS

***INDAHNYA MENULIS***
Oleh: Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)


Disini saya baru meraskan bagaiman nikmatnya dalam menulis, yang dulunya tidak saya sukai sama sekali, saya teringat waktu saya SD dan SMP ada pelajaran menulis dalam pelajaran Bahasa Indonesia yaitu mengarang, yang waktu itu kalau ada pelajaran ini saya tidak suka sama sekali, karena saya tidak bisa mengarang, padahal dalam ujian nasional ada disoal yang mengharuskan siswa untuk mengarang, yang judul karangannya sudah ditentukan didalm soal tersebut dan lembaran tempat mengarang juga sudah disediak dalam Lemabar Ujian.
Saya masih ingat waktu itu saya ujian SMP, karena saking bingungnya mau nulis apa saya meninggalkannya, saya tidak bisa sama sekali ingin menuangkan tulisannya seperti apa, ingin memulainya dari mana, sehingga saya tidak menyelesaikan soal mengarang dan bahkan saya tidak membuatnya sama sekali karena bingung, akhirnya bel ujian sudah berbunyi dan artinya lembar jawaban harus dikumpulkan.
Setelah selesai ujian, saya bertanya kepada teman-teman yang lain “ bagaiman dengan soal mengarang kalian selesai membuatnya” saya bertanya kepada teman-teman saya waktu itu, dan ternyata mereka juga menjawab hampir serentak “ saya tidak selesai” dan ada juga yang menjawab “ saya tidak buat karena bingung mau dimulai dari mana”. Lalu saya juga akhirnya tersenyum kenapa, karena saya punya teman yang tidak selesai mengerjakan soal mengarang hehe...
Setelah saya selesai kuliahpun saya juga belum bisa menulis, selain dari tugas akhir yang memang itu adalah tuntutan dan kewajiban kita untuk menyelasaikan tugas akhir yaitu sekripsi dan tesis.
Lalu saya di ajak teman saya untuk masuk dan ikut dalam pelatihan menulis, Setelah saya bergabung dengan teman-teman menulis dan saya ikut pelatihan menulis yang di tajah oleh Dr. Amie Primarni dan Dr. Ngainun Naim, barulah saya mengerti dan memahami menulis itu adalah sangat menyenangkan dan sangat indah sekali.
Saya menulis berawal dari tugas kami Freewriting, yang ditugaskan oleh guru kami, Bapak Dr. Ngainun Naim kepada peserta pelatihan dosen menulis, dari sinilah berawal saya bisa menulis. Saya belajar memberanikan diri untuk mengungkapkan perasan-perasaan yang ada di hati, dan saya tuangkan dalam kalimat-kalimat, lalu saya baca kembali, dan saya tersenyum sendiri karena saya sudah bisa menulis. Lalu saya coba dan terus mencoba ternaya menulis itu sangat indah, kenapa saya bisa menyimpulkan bahwa menulis itu sangat indah, kerana saya bisa menunangkan semua pengalaman-pengalaman, dan unek-unek dihati saya buat dalam sebuah kalimat, yang dulunya saya hanya iri kepada teman-teman dan sekarang saya sudah menulisnya juga, setidaknya saya sudah berani memulai untuk mencoba menulsi, yang ternyata sangat menyenangkan sekali, itu menurut saya.
Berbagai macam pengalam-pengalam hidup, jika di buat dalam bentuk tulisan maka suatu saat kita ingin mengenangnya kembali, saya bisa membacanya kembali, kalau dari dulu saya menulis, mungkin sudah banyak tulisan saya tentang perjalananan hidup saya, yang perjalan hidup ini penuh dengan liku-likunya, terkadang pengalaman hidup ada yang sangat menyenangkan, dan bahkan ada tidak menyenangkan sama sekali, ya.. itu lah hidup yang memiliki banyak warna, dan dari warni warni kehidupan itulah saya bisa belajar dan menikmatinya.
Dengan belajar memulai menulis ini juga saya merasakankan waktu saya sangat berharga, saya merasa bisa memanajemen waktu saya, yang selama ini saya lebih suka berkumpul-kumpul, bercanda ria dan bahkan terkadang dengan banyak berbisacara ada pembicaraan yang tidak baik seperti menggosip dan lain-lainya. Hal semacam ini berkumpul dengan teman-teman memang sangat di perlukan tetapi dengan adanya kegiatan menulis ini saya harus belajar memanajemn waktu, harus ada waktu berkumpulnya bersama teman-teman dan ada juga waktu untuk menulis sehingga waktu yang ada tidak terbuang begitu saja.
Memang dalam menulis itu terkadang kita butuh konsentrasi dan harus relah mengasingkan diri, demi terciptanya sebuah tulisan, tetapi mengasingkan diri ini tidak terus menerus dilakukan hanya untuk menyelasikan sebuah tulisan. Dan setelah tulisan selesai barulah saya meraskan nikmatnya menulsi, dan indahnya menulis ini, karena apapun yang dialami, yang dirasakan bisa dijadikan dalam sebuah tulisan, yang suatu saat tulisan ini bisa dibaca kembali.
Dalam menulis ini saya tidak mengharuskan bahwa tulisan saya di sukai oleh banyak orang, tetapi yang jelas dalam menulis saya sudah meraskan produktif dalam memanaj waktu, jikalau saya berkumpul yang menurut saya tidak bermanfaat, pastilah hati saya berkata, lebih baik menulsi, dan menulis. Tulis saja apa yang bisa ditulis, sehingga tulisan itu nantinya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan berharap bisa bermanfaat untuk orang lain, dan juga bermanfaat untuk karir kedepan, jadi tidak ada rugi kalau kita memanfaatkan waktu untuk menulis. wassalam
Bengkalis, 8 november 2017

KASIH ORANG TUA KEPADA ANAKNYA (Mertua-Menantu)

Oleh : Titin Sumarni


Kasih mertua terhadap menantunya, disini saya ingin sekali menulis tentang kisah ini, karena saya merasakan sekali bagaiman peran mertua terhadap menantu, dan sebaliknya bagai mana peran menantu kepada mertuanya. Karena sering kita mendengar bahwa menantu dan mertua sering sekali tidak akur atau bahkan sering terjadi perang dingin, karena mertua sangat sayang kepada anaknya dan begitu juga istri sangat sayang kepada suaminya, tetapi terkadang karena sayang dan cintahnya mertua keada anaknya, dan istri kepada suaminya, mereka sebenarnya adalah memperebutkannya dengan cara mereka sendiri, sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan perhatian, nah inilah terkadang tidak kita sadarai dan tidak mau mencari bagai mana solusi yang terbaik sehingga antara menatu dan menrtua saling menyayangi satu sama lainnya, sehingga terbina keluarga yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Kisahku dan Ibu Mertuaku ....
Sudah sepuluh tahun kami menikah, sepuluh tahun yang lalu saya dibawa oleh suami saya untuk ikut kekampung halamannya, yang artinya saya akan tinggal jau dari keluarga saya, orang tua tertrcinta, karena jarak antara rumah orang tua saya dengan rumah keluarga suami rumah mertua jaraknya cukup jau, orang tua saya tinggal di Bengkulu, sedangkan rumah suami ada di Bengkalis Riau, kalau menggunakan kendaraan darat lebih kurang dua hari satu malam, dan untuk menggunakan jalan udara pesawat tidak ada rote penerbangan untuk pekanbaru-bengkulu dan kalaupun harus di paksakan harus transit terlebih dahulu ke Jakarta baru ke Bengkulu, atau dari Kota Batam ke bengkulu. Sehingga kecil sekali kemungkinan kami untuk sering pulang kerumah orang tua saya, saya harus melawan rasa rindu saya kepada keluarga terutama kepada orang tua saya.

Setelah menikah saya dirumah orang tua suami yaitu di rumah mertua karena suami saya belum cukup uang untuk membeli rumah atau membuat rumah, karena waktu itu baru menikah dan tabungan suami belum cukup untuk itu, sedangkan mau mengontrak rumah mertua laki-laki saya melarang, mertua saya bilang lebih baik tinggal bersama dulu, makan kita sama-sama, tidak makan juga kita sama-sama, dan rumah ini masih cukup luas untuk kalian berdua tempati juga, kata bapak mertua saya waktu itu, waktu kami mengutarakan untuk mengontrak rumah, sedangkan ibu mertua saya tak sanggup berkata-kata karena mendengar kami mau pindah rumah dia sudah bercucuran air matanya, karena dia tidak mau pisah dengan anaknya.

karena suami saya adalah anak tertua, dan anak laki-laki satu-satunya. Melihat ibu mertua sudah bercucuran air matanya, saya pun jadi tidak tega untuk berkeras hati mau memisahkan ibu sama anaknya, dan sayapun akhirnya juga ikut menangis dan memeluk ibu mertua saya, karena saya juga teringat dengan ibu saya, yang saya tinggalkan setelah saya menikah, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya harus ikut sama suami, dan orang tua saya juga bilang bahwa seorang istri harus ikut suaminya kemanapun suami pergi, walaupun waktu itu saya tau pastilah orang tua saya menangis waktu saya tinggalkan walaupun didepan kami dia nampak begitu tegar saat melepaskan kepergian saya waktu itu.

Selama satu tahun kami tinggal satu rumah dengan mertua, lalu bapak mertua saya bilang “Bapak tau kalau sudah berkeluarga pastilah ingin memiliki rumah sendiri, karena sudah Bapak rasakan dahulu, sewaktu bapak baru menikah sama ibu kalian, jadi kalau kalian mau, Bapak izinkan untuk membuat rumah, namun jangan jauh-jauh”, kata Bapak mertua saya kepada saya dan suami, dan dia berkata lagi “ kalian siapkan saja dulu bahan-bahan bangunannya, bangunlah rumah disebelah rumah kita ini saja, karena tanah untuk membangun masih cukup luas untuk ukuran rumah pribadi” katanya waktu itu. Dan singkat cerita akhirnya kami membuat rumah dekat dengan rumah mertua.

Setela rumah kami selesai, mertua laki-laki saya meninggal dunia, kami semuah waktu itu sangat sedih karena kami merasa belum bisa membahagiakannya, dan kami merasa kami telah banyak menyusahkannya, belum sempat kami membalas kasih sayangnya kepada kami, ternyata dia sudah mengahadap ilahi, menghadap Allah SWT, kami hanya bisa berdoa semoga Bapak di terimah disi Allah SWT, dan ditempatkan di surganya Allah yang terindah aamiin yarabal alamin.
Setelah ayah mertua meninggal dunia, tinggallah ibu mertua, kami sangat membutuhkan satu dangan yang lainnya, ibu butuh kami dan kami sangat butuh ibu, tetapi disini ibu walaupun dia ditinggal suaminya yaitu ayah mertua saya, beliau tidak pernah mau merepotkan kami, bahkan dialah yang paling tegar di antara kami, dia yang selalu menyayangi kami dengan segenap kelembutannya dan ketulusan hatinya, dia selalu merawat kami, kasih sayangnya ini tidak bisah saya lupakan sama sekali, kasih sayangnya tidak terbatas kepada anak-anaknya termasuk kepada saya tidak pernah dia membedakan bahwa saya adalah menantunya.

Setelah rumah selesai, kamipun mempunyai anak, disinilah bermulah saya menyadari betapa Ibu Mertua saya sangat menyayangi saya, dia memperlakukan saya tidak ubahnya dia melayani anak kandungnya sendiri, walaupun saya jau dari orang tua saya, tetapi saya tidak merasakan tidak punya keluarga, saya tidak merasa saya jau dari orang tua kandung saya, karena apa yang saya butuhkan sudah terpenuhi oleh kasih sayang mertua kepada saya. Tidak sedikitpun mertua saya meninggalkan saya di saat saya lagi butuh mereka, disaat saya terbaring lemah tidak berdaya, ibu mertualah yang selalu merawat saya, dan merawat anak saya dan bahkan semua urusan rumah tangga kami diselesaikan ibu mertua tanpa dia merasa lelah.

Setelah saya sembuh, dan saya harus bekerja ibu mertualah yang selalu mensuport saya untuk tidak khawatir meninggakan anak karena harus bekerja. Ibu mertualah yang merawat anak saya dan bahkan kalau saya lelah, ibu mertu saya mengerti dengan keadaanku, dia selelau merawat anak saya dengan setulus hatinya, bahkan beliau tidak pernah pulang kalau belum melihat saya mulai santai mengusur anak dan mengurus rumah, bahkan dia selalu datang setelah selesai sholat magrib untuk menjaga anak kami, karena dia tau kami belum makan malam, kegiatan yang dia lakukan terhadap saya ini tidak perna saya minta sekalipun, karea dia melakukannya karena kasih sayangnya yang tulus kepada saya dan anak saya, begitulah orang tua, dia tidak pernah merasa lelah untuk mengurus anak-anaknya, rasa lelahnya tidak pernah di perlihatkannya kepada kami anaknya, tetapi kami sebagai anaknya selalu mengeluh dan mengeluh untuk meminta balas kasih kepada orang tua.

Saya tidak perna kawatir kalau meningalkan anak saya di kala saya bekerja, bahkan saya harus keluar kota untuk melaksankan tugas kantor saya, yang mengharuskan saya untuk meninggalkan anak saya, karena tidak mungkin saya membawa anak di saat saya harus bekerja, akhirnya terpaksa saya harus meninggalkan anak bersama neneknya yaitu ibu mertua saya, bukan saya tidak mau mencari baby sister untuk anak saya, tetapi saya tau pastilah ibu mertua saya merasa bahwa saya tidak percaya kepadanya, saya tau ibu mertua saya sangat menyayangi anak saya cucunya, melebihi menyayangi dirinya sendiri, mana mungkin saya menyakiti hati ibu mertua saya dengan menghadirkan baby sister, sehingga saya akan memisahkan kebersamaan anak saya dengan neneknya.

Dan hal ini pernah saya sampaikan kepada suami saya untuk mencari baby sister untuk mengasuh anak kami, tetapi suami saya memberi pandangan kepada saya untuk mempertimbangkan ibu kami, ibu mertua saya, yang sangat sayang kepada anak kami, suami saya bilang, anak kami cucunyalah yang membuat penghiburnya, teman dia main sehingga dia lupa dengan kesedihannya, bahwa dia sudah di tinggalkan suaminya, dengan mengingat itu semua saya jadi terharu, dan niat saya untuk mencarai baby sister yang awalnya hanya ingin meringankan kerja ibu mertua saya, jadi saya batalkan, tetapi niat ini sempat saya utarakan kepada ibu mertua saya, dengan kata-kata yang saya ucapkan dengan hati-hati, saya takut melukai hati ibu mertua saya, tetapi benar adanya kata suami saya, belum selesai saya berkata, ibu mertua saya sudah meneteskan air matanya, dia takut saya tidak percaya kepadanya untuk mengasuh anak kami, akhirnya bukanya menyambung kata-kata saya, saya juga ikut menangis terharu, dan saya akhirnya minta maaf kepada ibu mertua saya yang telah melukai hatinya untuk memisahkan waktu kebersaaan anak saya dengan ibu mertua saya.

Dan waktu bulan puasa, kami selalu melakukan berbuka puasa bersama, karena rumah kami dengan rumah mertua berdekatan, jadi kami selalu bergantian untuk berbuka puasa bersama terkadang kami yang kerumah ibu, dan sekali-sekali ibu mertualah yang kami ajak kerumah kami untuk melakukan puasa dan beribadah bersama, ibu mertua saya tidak pernah keberatan dengan semuah keputusan kami, mungkin itulah seorang ibu yang sesungguhnya, karena saya baru memiliki baby saja dan belum merasa berpisah dengan anak, sehingga saya belum merasakan kehilangan seperti yang dialami ibu mertua saya,. Tetapi dengan melihat pengorbanan dan kasih sayang ibu mertua saya ini saya menyadari betapa tulusnya kasih ibu terhadap anak-anaknya, tanpa memikirkan dirinya sendiri kalau dia bisa dia akan berusaha mengorbankan apa yang dia punya untuk kebahagaian anak-anaknya.

Oh ibu... betapa mulia hati mu. Ibu... kau selalu memberikan apa yang tidak bisa kami berikan kepadamu, kasih mu tiada batas untuk anakmu. Ibu... kau selalu menyayangi anakmu walau terkadang anakmu ini berbuat salah kepadamu, tetapi ibu tidak pernah merah dan ibu selalu memaafkan kami anakmu. Ibu...kasihmu tiada batas untuk kami anakmua.
Ibu...terimalah maaf kami, karna kami yang tidak tau malu, selau membuat hatimu terluka dan sedih atas perbuatan kami, Ibu... maafkan kami anakmu yang tidak tau apa kenginanmu, kami tidak peduali, tidak pernah memperhatikanmu, yang kami tau hanyalah ingin minta di perhatikan oleh mu, tetapi ibu selalu memperhatikan kami tanpa perna meminta kepada kami apa keinginanmu terhadap kami anakmu.

Maafkanlah kami anakmu ini ibu, yang tidak mengerti akan kebutuhan mu. Kami hanya bisa berdo’a semoga ibu sehat selalu, dan selalu bahagia saat bersama kami anakmu.
#Salam Literasi
Bengkalis, 14/01/2018



Back To Top