Jangan memandang kebelangkang, jika memandang kebelakang akan membuatmu ragu untuk melangkah, fokuslah ke depan untuk menyongsong hari yang lebih cemerlang

Assalammualikum Selamat datang di goresan inspirasi ku
LUANGKANLAH SEDIKIT WAKTUMU UNTUKU

LUANGKANLAH SEDIKIT WAKTUMU UNTUKU


“LUANGKANLAH SEDIKIT WAKTUMU UNTUKU”
Oleh: Titin Sumarni (Dosen STAIN Bengkalis)

Mungkin ini adalah ungkapan kata-kata yang sedikit lebay kalau kata orang kekinian, lebay..., Namun menurut saya ini adalah ungkapan kata yang penu harapan, yang sebenarnya di inginkan didalam hati, namun terkadang keinginan ini tidak terlepaskan untuk mengucapkan.

Mungin kalau anak muda yang kata-kata tersebut adalah di tujukan untuk kekasihnya, atau bahkan kata-kata ini untuk pasangan hidupnya, tergantung pembacanya saja mau memaknainya seperti apa....

Namun disini saya mengungkapkan perasaan hati yang selalu ingin di ucapkan dikalah saya lupa atau terlena, sehingga kata-kata ini menyadarkan saya untuk memulainya kembali yaitu menulis dan menulis. Karena besar  sekali harapan saya untuk menyelesaikannya....

            Mengapa saya ingin sekali menulis judul diatas, karena saya merasa bahwa saya tidak sanggup untuk meluangkan waktu walau sedikit saja, sehingga saya tidak bisa membagi waktu ini. Terkadang saya iri melihat teman-teman yang selalu bisa meluangkan waktunya untuk menulis dan selalu konsisten untuk menulis.

            Walaupun didalam hati sudah tertanam untuk menulis setiap hari, kenapa ini sangat sulit sekali bagi ku, bukan hanya waktu yang tidak bisa saya luangkan, tetapi terkadang jika ada waktu luang tetapi saya kehilangan bahan untuk menulis, sehingga waktu yang sudah diluangkan hilang begitu saja dan akhirnya waktu hanya sia-sia dengan angan-angan belaka.

            Didalam hati saya selalu berkata, kenapa tidak bisa..., dan hati berkata lagi..., mukin bukan tidak bisa tetapi belum bisa..., dan hati berkata lagi..., kalau kamu selalu bilang tidak bisa atau belum bisa..., kapan kamu akan bisa..., dan hati berkata lagi..., kalau kamu tidak mumulainya maka kamu tidak akan bisa..., dan selamanya kamu tidak akan bisa..., kemudian hati berkata lagi..., mau kamu tidak bisa..., jika kamu tidak mau maka berusahalah..., dan terus berusaha..., sehingga apa yang kamu inginkan bisa terlaksana dan tercapai dengan sukses..., jadi mulailah dari sekarang jangan tunggu kamu sudah siap dan kamu merasa sudah bisa baru mau memulai, maka selamanya tidak akan siap dan tidak akan bisa.

            Kata-kata hati selalu membayangi diri, tetapi dengan kata hati pula kita akan bisa sukses, jika kita melaksanakannya, kata hati pula yang membuat tidak sukses, jika kamu tidak mulainya, dan menyakinkan hati bahwa kamu bisa dan kamu akan menjadi yang terbaik dan menjadi terbaik maka kamu akan bisa sukses.

            Dan motivasi ini selalu saya ingatkan dengan kata-kata, jika saya sibuk atau bahkan malas, lalu hati saya berkata “luangkanlah sedikit waktumu untuk ku..,” sehingga kalau kata-kata ini muncul dibenakku jikalau saya lagi terlena oleh waktu, maka saya mulai kembali menggerakkan jari-jemari untuk mengetik walaupun hanya satu kalimat.

            Saya termotivasi membaca tulisan ibu Dr. Amie Primarnie, yang menulis tetang kisah pertemuannya dengan penulis yang sangat  legenda Tere Liye, yang menyatakan bahwa penulis Tere liye mengungkapkan, satu hari saya menulis “a...” dan besoknya lagi saya menulis “k...” dan besoknya lagi saya tulis “ u...” dan hari ke empat tercipta satu kata “aku” dan di hari keempat itulah saya baru bisa mengetik satu halaman. Hanya motivasi yang kuat menjadikan seorang penulis yang hebat, dan dalam tulisan ibu Dr. Amie, juga beliau menceritakan bahwa penulis novel Tere Liye mempunyai 99 energi motivasi, yang jika satu hilang masih ada 98 lagi. Dan kalau mau nulis harus tau mau nulis apa, dan juga menulis untuk siapa, pernahkan terpikir anak-anak kalian...

            Dengan membaca tulisan beliyau ini, saya bertanya juga didalam hati sendiri, saya punya energi motivasi beraya ya...?, mungkin hanya 2 energi motivasi batinku...  sambil tersenyum penu arti pada diriku sendiri ...

Baru saya menyadari selama ini saya tidak punya energi motivasi, saya hanya nulis dan nulis saja, tetapi saya tidak menulis dengan hati, dan tidak menulis untuk siapa-siapa hanya melampiaskan perasaan saja untuk menulis.

            Saya ingin sekali menulis, tulisan saya bisa dibaca oleh orang yang banyak terutama jika sudah tiada, kelak tulisan saya bisa dibaca oleh anak cucu, atau setidaknya perna ada, bukan hanya nama saja, tetapi benar-benar memiliki suatu karya walaupun itu hanyalah karya sederhana.

            Dengan membayangkan ini semua barulah saya menyadari bahwa menulis itu adalah dari dalam hati, bukan hanya sekedar jadi, semoga dengan semangat dan motivasi ini saya selalu termotivasi untuk menulis dan menulis, disisa umur yang mungkin kita tidak tau kapan kita masih bisa bernapas, sehingga selagi masih bernapas gunakanlah untuk menulis dan menulis, tulis saja apa yang dirasa dan ingin di tulis sehingga apa yang dirasa dan ingin ditulis menjadi sebuah kalimat yang berharga. Semoga harapan-harapan ini bisa terlaksana Amin.


Back To Top